JAKARTA, KOMPAS.com - Selain pandemi, dunia juga dilanda dengan kelangkaan cip semikonduktor. Krisis ini juga berdampak pada produksi motor Yamaha di Indonesia.
Cip semikonduktor sangat dibutuhkan untuk produksi motor modern. Cip tersebut digunakan untuk membuat komponen yang berhubungan dengan kelistrikan.
Baca juga: Pertama Kalinya, Yamaha Motor Meriahkan Java Jazz Festival 2022
Dyonisius Beti, Executive Vice President dan COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, pihaknya merencanakan kenaikan produksi yang cukup besar dengan Nmax dan lainnya.
"Khususnya, kategori Maxi, teknologi Maxi kan premium. Ini semua tidak bisa menambah kapasitas. Tapi, sudah mulai recovery kembali," ujar Dyonisius, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Dyonisius menambahkan, saat ini levelnya hanya par saja, sama seperti tahun lalu, tidak bisa naik. Menurutnya, sekarang Yamaha Indonesia hanya bisa menunggu kapasitas produksi cip semikonduktor naik.
Baca juga: Motor Sport Naked Yamaha FZ25 Meluncur, Dijual Mulai Rp 27 Jutaan
Selain produksi skutik Maxi Yamaha, produk baru, seperti Fazzio juga terkena dampaknya. Skutik ini juga membutuhkan inden yang cukup lama hingga sampai ke tangan konsumen.
Dyonisius mengatakan, kelangkaan cip semikonduktor diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir 2022. Kelangkaan ini bisa berkurang jika situasi pandemi semakin mereda dan ekonomi kembali pulih.
"Kita dapat informasi bahwa investasi mereka (produsen cip semikonduktor) sudah selesai, tinggal pemasangan mesin produksi. Mungkin tidak begitu lama, mungkin sampai akhir tahun ini," kata Dyonisius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.