Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2022, 11:31 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Stanly Ravel

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Selain karena faktor eksternal, seperti mengenai benda tajam ketika berkendara, ban mobil yang pecah juga diakibatkan kurangnya perawatan.

Alhasil, pemilik mobil harus merogoh kocek guna membeli ban baru. Padahal dengan melakukan perawatan sederhana, kondisi teresebut bisa dicegah.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, ada dua musuh utama yang mengakibatkan ban mobil pecah saat digunakan.

Baca juga: Catat, Tiga Jenis Tilang Elektronik yang Digunakan Korlantas Polri

Ban bisa pecah dan paling sering akibat kurang tekanan udara atau karena memikul bobot yang berlebihan, inilah musuh utama ban tekanan udara yang kurang atau equivalent dengan kelebihan bobot,” kata Zulpatan, beberapa waktu lalu pada Kompas.com.

Lebih lanjut Zulpata mengatakan, setiap ban memiliki konstruksi yang sangat kuat dan hampir tidak mungkin pecah. 

Dinding ban mobil terkelupasKompas.com/Donny Dinding ban mobil terkelupas

Apalagi sebelumnya sudah melalui berbagai tes yang dilakukan pabrik. Kejadian pecah ban lebih pada akibat pemakaian dan bukan dari bawaan pabrik.

Namun demikian, kurangnya perawatan seperti tekanan udara yang kerap dianggap sepele, bisa berdampak buruk pada kondisi ban itu sendiri.

Baca juga: Uji Perfoma dan Konsumsi BBM Honda Brio RS vs Daihatsu Sirion

Bukan tidak mungkin, kurangnya tekanan udara jadi penyebab terjadinya masalah pecah ban yang tak hanya merugikan, tapi juga memiliki risiko fatal.

Ilustrasi pengisian tekanan angin pada ban mobilKOMPAS.com/Gilang Ilustrasi pengisian tekanan angin pada ban mobil

Karena itu, Zulpata menyarankan agar pemilik kendaraan lebih aktif untuk memeriksa tekanan udara pada ban.

“Disarankan selalu lakukan pemeriksaan berkala tekanan udara ban, sesuaikan dengan tekanan yang direkomendasikan pabrikan,” kata Zulpata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com