Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Batal Bikin Kendaraan Listrik, Lebih Pilih Jadi Pemasok

Kompas.com - 18/05/2022, 17:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung, memutuskan untuk tidak terjun langsung dalam membuat kendaraan bermotor listrik (electric vehicle/EV) sendiri sebagaimana rencana awal.

Sebab, seperti dilaporkan The Korea Times, segmen tersebut dinilai tidak dapat menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan dan berpotensi bisa menimbulkan konflik dengan klien utamanya di industri otomotif.

Namun perusahaan memastikan tetap mendukung era elektrifikasi yang ramah lingkungan dengan cara menjual lebih banyak komponen ke para pembuat EV.

Baca juga: Kelebihan Mobil Hidrogen dalam Penggunaan Sehari-hari

Ilustrasi mobil listrik.KOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi mobil listrik.

"Samsung masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam menangani masalah desain yang berpusat pada penanganan bisnis EV yang sudah jadi," kata Eksekutif Senior Samsung yang tidak disebutkan namanya, Rabu (18/5/2022).

"Ini (produksi EV sendiri) akan menghabiskan banyak biaya dan mungkin memiliki nilai yang tidak bisa dijamin dari sudut pandang Samsung," ujar dia lagi.

Dengan semakin ketatnya persaingan di bisnis smartphone, produsen ini memilih untuk lebih bergantung pada bisnis komponen untuk mendapat keuntungan.

Samsung akan memasok komponen seperti cip penggerak otonom, modul kamera, baterai, dan layar OLED.

"Mengingat posisi perusahaan dan kekuatan yang solid dalam komponen, memiliki manajemen yang jelas dan efektif dengan klien akan sangat berarti," katanya.

Baca juga: Memilih Posisi Duduk di Bus Tingkat, Enak di Atas atau Bawah?

Ilustrasi Samsung Userreuters.com Ilustrasi Samsung User

Berbeda Samsung, Apple masih berniat untuk menghadirkan kendaraan listriknya sendiri. Namun, tidak untuk dipasarkan secara massal karena hanya menyasar segmen tertentu saja yakni kelas atas.

Sebab, kemungkinan harga dari kendaraan listrik Apple ini memiliki banderol 100.000 dolar AS atau bahkan lebih mahal dari Tesla Model S.

"Apple akan meluncurkan EV-nya hanya untuk pengguna kelas atas. Apa yang diinginkannya adalah membuktikan dirinya sebagai pembuat konten sejati dan pemimpin dalam ekosistem teknologi global dengan menggunakan semua fitur yang ada di ekosistemnya," kata Lee Han-joon, analis KTB Investment & Securities.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com