JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas pasokan komponen yang terhambat membuat produksi Honda Brio di Indonesia mengalami gangguan. Kondisi ini berujung pada anjloknya produksi.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, krisis cip semikonduktor hingga saat ini masih memengaruhi penjualan serta membuat inden.
“Secara keseluruhan dan nasional bila melihat antara permintaan dibandingkan apa yang bisa kami berikan, untuk Brio itu indennya masih sekitar 1 sampai 2 bulan,” ucap Billy saat ditemui Kompas.com, di Tangerang, Sabtu (14/5/2022).
Baca juga: Naik 8 Persen, Brio Satya Masih Mendominasi Penjualan Honda
Adapun untuk masa tunggu kendaraan bisa berbeda-beda, tergantung pada lokasi pemesanan, varian, serta warna yang dipilih.
Namun, Billy mengatakan, permintaan terbanyak untuk konsumen Brio saat ini berada di luar Pulau Jawa.
"Sebetulnya kalau Brio itu kan paling banyak konsumennya first car buyer ya, tapi kalau untuk di Jakarta, mayoritas pengguna Brio itu adalah additional car. Nah kalau first car buyer itu di daerah terutama luar Pulau Jawa sangat banyak ya, seperti Sulawesi, Sumatera juga itu banyak dan permintaannya tinggi sekali," kata dia.
Baca juga: Berbahaya, Jangan Bawa Payung Sambil Berkendara Motor
Honda Brio memang menjadi city car yang laris di pasar Indonesia. Mobil ini bahkan menjadi tulang punggung penjualan Honda di Tanah Air.
Berdasarkan data wholesales Gaikindo, Honda Brio berhasil mencatatkan distribusi sebanyak 44.995 unit pada 2021 lalu. Sementara pada Januari hingga Maret 2022, Brio sudah membukukan wholesales sebanyak 18.470 unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.