Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Truk Alami Rem Blong, Sopir Harus Bisa Periksa Rem Sebelum Jalan

Kompas.com - 10/05/2022, 18:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian truk yang mengalami rem blong masih kerap terjadi di Indonesia. Faktornya pun ada beberapa, seperti karena human error atau karena kendaraannya.

Untuk faktor human error, sopir truk harus bisa mengoperasikan truk dengan baik. Selain itu, faktor kendaraan yang malfunction juga bisa menjadi penyebab dari terjadinya rem blong.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, malfunction pada truk yang bisa menyebabkan rem blong di antaranya mengenai komponen pengereman yang tidak sesuai standar.

Baca juga: Sopir Truk Harus Atur Sendiri Manajemen Waktu Perjalanan

Kecelakaan truk di tol Tangerang-Merakdok.Antara Kecelakaan truk di tol Tangerang-Merak

"Misal penggunaan selang plastik untuk airhose, penggunaan ikatan karet atau kawat pada saluran rem angin, kebocoran pada brake valve, silinder roda, connector, gap antara kampas dengan tromol yang renggang dan sebagainya," ucap Wildan dalam acara kuliah Telegram Indonesia Truckers Club belum lama ini.

Kerusakan tadi sebenarnya bisa diidentifikasi ketika pengemudi melakukan pre-trip inspection, atau inspeksi sebelum perjalanan. Dengan melakukan hal tersebut, faktor kecelakaan karena salah kendaraan bisa dikurangi.

Baca juga: Alasan Polisi Bakal Tindak Kelompok Pesepatu Roda di Jalan Gatot Subroto

Pre-trip inspection mengecek kondisi kendaraan dalam beberapa titik, seperti ban, sistem pengereman, perlampuan, sampai bagian kaca. Dengan rutin melakukan pengecekan sebelum berangkat, komponen yang rusak bisa segera diketahui.

"Para pengemudi kita tidak semuanya memahami tata cara melakukan pre-trip inspection sehingga sering membawa kendaraan beroperasi dalam kondisi membahayakan," ucap Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau