JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial cuitan seorang pria dengan akun bernama @hotradero, mengeluhkan kemacetan parah di jalan area Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, akhir pekan lalu.
Dalam unggahan itu, pemilik akun menyebutkan bahwa kemacetan terjadi di tempat penumpang menunggu taksi di Terminal 2.
Pada narasi tersebut, dijelaskan kemacetan disebabkan karena adanya mobil dinas atau protokoler yang mengetem untuk menjemput pejabat yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
“Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Jalanan macet parah karena ada pejabat pulang dijemput fasilitas protokoler yang ngotot maunya nunggu di pinggir jalan. Dua jalur habis dimakan mobil mereka. Sisa satu.
"Mereka nggak mau nunggu di tempat parkir pak" demikian kata Satpam,” tulis cuitan tersebut.
Baca juga: Jangan Sembarangan, Ini Tingkat Kegelapan Kaca Film Mobil yang Tepat
Menanggapi hal ini, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) meminta prajurit kendaraan dinas tidak arogan dalam berlalu lintas.
Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Jalanan macet parah karena ada pejabat pulang dijemput fasilitas protokoler yang ngotot maunya nunggu di pinggir jalan. Dua jalur habis dimakan mobil mereka. Sisa satu.
"Mereka nggak mau nunggu di tempat parkir pak" demikian kata Satpam. pic.twitter.com/jV1ccbv2Lt
— Poltak Hotradero ???? (@hotradero) May 8, 2022
“Mengimbau agar pengemudi yang menggunakan kendaraan dinas agar lebih tertib dan taati peraturan sesuai perundang-undangan yang berlaku serta tidak bertindak secara arogan sehingga mencemarkan nama baik institusi,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Tatang Subarna, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (9/5/2022).
Tatang mengatakan, peristiwa yang terjadi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta telah mengganggu kenyamanan pengendara roda empat lainnya. Maka dari itu, pihaknya menyayangkan adanya peristiwa tersebut.
Baca juga: Pahami Pentingnya Mengecek Kondisi Mobil Usai Dipakai Mudik
“Saya atas nama institusi TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dilakukan oleh oknum pengemudi kendaraan TNI AD tersebut,” ucapnya.
Ia pun mengingatkan kepada pada pemilik atau penanggung jawab atas kendaraan dinas khususnya di jajaran TNI AD agar pengemudinya taat aturan dalam berlalu lintas di jalan raya sesuai dengan aturan dan peraturan yang berlaku.
“Semoga hal seperti ini tidak terulang kembali,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.