Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/05/2022, 07:42 WIB

UNGARAN, KOMPAS.com - Memasuki era elektrifikasi, karoseri pembuat bodi bus juga harus mengikuti perkembangannya. Salah satunya yang dilakukan oleh Karoseri Laksana yakni membuat bodi bus E-Cityline.

Sebab, untuk bus listrik yang sudah banyak digunakan adalah CBU, alias diimpor secara utuh dari luar negeri. Sedangkan sasis E-Cityline dari luar, tapi bodi yang dipasang dibuat secara lokal.

Bodi bus ini pertama kali keluar dari Karoseri Laksana pada Februari 2022. Namun, berbeda dengan bus listrik lain yang sudah digunakan untuk Bus Rapid Transit (BRT), bodi E-Cityline ini masih belum muncul ke permukaan.

Baca juga: Tanggapan Daimler Soal Persaingan Bus Listrik dari China dan Indonesia

Bodi E-Citytline buatan karoseri LaksanaDOK. LAKSANABUS Bodi E-Citytline buatan karoseri Laksana

Menanggapi hal tersebut, Stefan Arman, Technical Director Karoseri Laksana, mengatakan, bus listrik tersebut sudah diberikan kepada rekan Karoseri Laksana atau si pemesannya.

"Prototipe yang pertama ini sudah kita serahkan ke partner kami karena itu memang salah satu bentuk kolaborasi," ucap Stefan di Ungaran belum lama ini.

Kemudian, mengenai bus listrik yang digunakan sebagai BRT, untuk bodi buatan Laksana masih menunggu waktu. Mengingat bus-bus yang sudah lolos uji coba di TransJakarta masih model low entry alias pintu masuk rendah.

Baca juga: Perbedaan Utama Sirkuit Formula E Ancol dengan Negara Lain


"Setahu kami itu (E-Cityline) memang menunggu uji coba dari pihak customer (Transjakarta). Transjakarta sementara fokus untuk uji coba bus listrik tipe low entry, kalau yang kita buat itu kan modelnya high floor," ucap Stefan.

Bus listrik low entry ini bisa dijadikan sebagai BRT yang di luar jalur bus atau busway. Sedangkan yang high floor, punya pintu yang lumayan tinggi untuk menjemput penumpang yang ada di halte busway.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke