JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana kabin yang harum bisa meningkatkan kenyamanan berkendara. Maka itu, banyak yang menggunakan parfum mobil.
Parfum mobil juga banyak modelnya. Ada yang hanya diletakkan di sudut-sudut kabin, ada yang digantung di kisi AC, dan ada juga yang digantung di spion tengah.
Masalahnya, relatif banyak pemilik mobil yang belum sadar bahwa terdapat konsekuensi serius dari menggantung parfum mobil di spion tengah.
Baca juga: Waspada, Pengharum Kabin Aerosol Bisa Picu Mobil Kebakaran
Menggantung pengharum atau parfum mobil di spion tengah memberikan dampak buruk, meskipun tetap mengharumkan kabin. Sebab, posisi parfum yang ada di tengah membuat visibilitas pengemudi jadi terganggu.
View this post on Instagram
Selain itu, jika wadah yang digunakan terbaru dari kaca atau bahan yang keras, bisa saja mengenai kaca saat pengereman mendadak. Akibatnya, kaca depan menjadi retak atau bahkan pecah.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC), mengatakan, hal tersebut logis dan bisa saja terjadi. Menurutnya, visibilitas kaca depan harus tetap diperhatikan.
"Kaca retak bisa menyebabkan terganggunya visibilitas. Kaca yang retak juga akan semakin berbahaya saat terkena cahaya langsung," ujar Marcell, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cara Mudah Bersihkan Plafon Mobil, Pakai Cuka dan Pengharum Ruangan
Marcell menambahkan, cahaya bisa bias dan bisa saja menyilaukan mata pengemudi. Sehingga, menurunkan visibilitas ke jalan dan dapat membahayakan.
"Faktanya, bila visibilitas menurun, risiko kecelakaan bisa naik hingga 20 persen," kata Marcell.
Menurutnya, ada baiknya untuk menggunakan pengharum kabin yang terbuat dari kertas. Sebab, pengharum tersebut lebih awet dibanding yang ditempatkan di wadah botol.
"Namun, jangan pilih yang terlalu besar hingga bisa mengganggu visibilitas juga," ujar Marcell.
Pada dasarnya, aksesori apa pun yang menggantung di spion tengah dapat mengganggu visibilitas saat mengemudi. Pada beberapa negara, menggantungkan sesuatu di spion tengah termasuk pelanggaran lalu lintas, karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.