Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Bahu Jalan Tol di Indonesia Sangat Berbahaya

Kompas.com - 01/05/2022, 03:26 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bahu jalan tol digunakan hanya untuk kondisi darurat, misalnya mobil yang mogok atau mengalami masalah. Namun di Indonesia, masih sering ditemui pengemudi yang mengebut di bahu jalan tol.

Misalnya seperti pada video yang diunggah akun Tiktok Sonnyjohnbmc_99 yang menampilkan mobil hampir tertabrak ketika sedang mengganti ban yang bocor di bahu jalan tol.

Tertulis bahwa dirinya sedang membantu mobil yang mengalami pecah ban di bahu jalan. Segitiga pengaman pun sudah dipasang, diberi jarak 100 meter dari mobil yang mengalami pecah ban.

Baca juga: Akibat Gunakan Bahu Jalan, HR-V Nyaris Tabrak Mobil yang Sedang Ganti Ban

@sonnyjohnbmc_99 Bantu Pecah ban.. kena blong kiri. segitiga Pengaman dan spion Ancur. padahal sudah jauh penuhi standar ..sudah tayang di youtube #sonnyjohnbmc... #tol #infotol #arusmudik #pantautol ? suara asli - SONNY JOHN BMC

 

Jarak 100 meter ini maksudnya agar pengemudi di belakang tahu, di depannya ada mobil yang mengalami masalah. Alih-alih sadar, malah ditemui beberapa mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi di bahu jalan.

Bahkan mobil sempat berhenti dan ingin kembali ke lajur kiri. Efeknya, lalu lintas di belakangnya jadi tersendat, bahkan terdengar decitan ban mobil yang mengerem mendadak, sungguh berbahaya.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, bahu jalan tol di Indonesia kerap menjadi tempat terjadinya kecelakaan tabrak belakang yang disebabkan pengemudi tidak fokus.

Baca juga: Suzuki Kenalkan Escudo Bermesin Hybrid, Dijual Mulai Rp 300 Jutaan

“Di mana dia melihat ke depan tetapi tidak mengerti apa yang dia lihat dan penglihatan ini sering terputus. Saat tersambung lagi, tahu-tahu dia sudah di bahu jalan atau terpelanting, atau menabrak,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Oleh karena itu, berada di bahu jalan tol bisa dibilang sangat berbahaya. Bahkan jika dalam keadaan darurat dan harus berhenti, lebih baik tinggalkan mobil karena ada risiko tertabrak dari belakang.

“Jika terpaksa berhenti, penumpang lebih baik meninggalkan mobilnya dan pergi ke area rumput-rumput, jauh dari bahu jalan,” ucap Jusri.

Dump truk menabrak mobil PJR Kakorlantas Mabes Polri di Tol Tangerang Merak KM 66Istimewa Dump truk menabrak mobil PJR Kakorlantas Mabes Polri di Tol Tangerang Merak KM 66

Kemudian bisa telepon pengelola jalan tol dan menunggu petugas datang. Hadirnya petugas di belakang mobil yang bermasalah menambah pengaman dari tabrak belakang karena adanya sirene.

Kalau misalnya dekat dengan rest area, lebih baik tetap paksa mobil berjalan. Lebih baik ban yang rusak dibanding harus kena tabrak pengemudi yang mengebut di bahu jalan.

Ketika tetap memaksa jalan, jangan lupa nyalakan lampu hazard karena mobil dalam kondisi darurat serta kecepatan yang jauh lebih lambat dibanding kendaraan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com