Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2022, 13:31 WIB
Zulfana Khoirur Rijal,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Musim mudik Lebaran kembali dimulai sejak pemerintah memberikan izin. Kepadatan lalu lintas di beberapa jalan pun sudah mulai terasa.

Serupa dengan dua tahun lalu, banyak pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil ataupun motor.

Hal tersebut dikarenakan lebih fleksibel dalam perjalanan. Termasuk dalam pemilihan jam keberangkatan, baik siang ataupun malam, pemudik bisa memutuskan sendiri.

Mudik malam hari bagi sebagian dirasa lebih sepi sehingga cepat sampai tujuan. Sedangkan untuk berangkat siang, menyajikan pemandangan yang lebih baik .

Baca juga: Mencegah Kantuk Saat Mudik Menggunakan Mobil Pribadi

Aturan PPDN terbaru dan kriteria pemudik yang harus memenuhi syarat mudik Lebaran 2022 terbaru wajib PCRKOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Aturan PPDN terbaru dan kriteria pemudik yang harus memenuhi syarat mudik Lebaran 2022 terbaru wajib PCR

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, soal pemilihan melakukan perjalanan jarak jauh ini memang tergantung kenyamanan masing-masing.

“Ketika berkendara jarak jauh memang unik, setiap orang punya opini berbeda-beda dalam memilih waktu. Menyetir terang (siang) atau atau gelap (malam). Semua biasanya selalu dikaitkan dari sisi kenyamanan,” ujar Sony beberapa waktu lalu.

Meski begitu, soal pemilihan waktu ini Sony mengatakan, masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya.

Seperti saat berkendara siang hari kelebihannya adalah perjalanan yang dilakukan sesuai dengan siklus tubuh manusia yang beraktivitas di siang hari.

“Di samping itu berkendara siang hari tingkat visibilitas luas dan keamanan lebih terjamin, tetapi kekurangannya cuaca panas terlebih jika kondisi jalan macet,” katanya.

Baca juga: Mudik Lewat Bekasi, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintasnya

Sebaliknya, ketika memilih malam hari keuntungannya lebih nyaman karena tidak panas dan kondisi lalu lintas relatif lebih sepi.

“Tetapi, berkendara malam hari dari segi keamanan kurang terjamin, apalagi ketika butuh pertolongan. Kemudian visibilitas juga terbatas dan berlawanan dengan siklus tubuh yang seharusnya untuk beristirahat,” tuturnya.

Soni menyarankan, sebelum melakukan perjalanan jarak jauh untuk berlibur atau pulang kampung sebaiknya mempertimbangkan waktu yang akan dipilih, yakni dari sisi keuntungan dan kerugiannya.

Pemudik antre menunggu masuk ke kapal Ro-Ro saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (23/6/2017). Pelabuhan Merak menargetkan 1.438.550 orang akan menyeberangi lintasan Merak-Bakauheni selama Lebaran tahun ini. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Pemudik antre menunggu masuk ke kapal Ro-Ro saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (23/6/2017). Pelabuhan Merak menargetkan 1.438.550 orang akan menyeberangi lintasan Merak-Bakauheni selama Lebaran tahun ini. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

“Dari sisi safety, faktor risiko kecelakaan mengemudi lebih besar malam, karena berkaitan dengan fatigue atau lelah. Bukan hanya diri sendiri tapi juga pengemudi lain,” ucapnya.

Lanjut Sony, sekalipunsudah beristirahat cukup sebelum berangkat tapi tidak bisa mengubah ritme tubuh dengan seketika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau