Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya, Jangan Konsumsi Minuman Berkafein Saat Perjalanan Mudik

Kompas.com - 27/04/2022, 03:42 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com— Mudik menggunakan mobil pribadi menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Arus mudik yang kerap macet dan kondisi tubuh yang sedang tidak stabil, banyak pengemudi mobil yang dilanda rasa kantuk.

Pengemudi mobil yang mengantuk akan mengancam keselamatan jiwa. Penumpang yang ada di dalam mobil dan pengguna jalan lainnya juga akan dirugikan apabila terjadi kecelakaan.

Baca juga: Mudik Lebaran 2022, Ini Tips Berkendara yang Aman dan Nyaman

Oleh karena itu, banyak pengemudi mobil yang memilih untuk mengkonsumsi minuman mengandung kafein. Mulai dari kopi hingga minuman berenergi dalam kemasan yang tersedia dalam berbagai merek.

Upaya ini bertujuan untuk mengusir rasa kantuk yang mendera pengemudi. Biasanya pengemudi akan meminumnya saat jam berbuka puasa di tengah perjalanan mudik. Bahkan, sebagian lagi memilih untuk membatalkan puasa dengan mengkonsumsi minuman berkafein.

Ahli gizi dr Tan Shot Yen mengatakan, tidak baik mengkonsumsi minuman berkafein saat perjalanan mudik.

Seduh dan racik sendiri es kopi di rumah dengan berbagai tips dari para barista.Unsplash/Tavis Beck Seduh dan racik sendiri es kopi di rumah dengan berbagai tips dari para barista.

Minuman berkafein tidak dianjurkan dikonsumsi dalam kondisi mengantuk, apalagi masih puasa saat mudik,” katanya saat dihubungi oleh Kompas.com.

Dr Tan menjelaskan jika banyak yang salah kaprah dengan menganggap rasa kantuk akan hilang dengan minuman mengandung kafein. Padahal, minuman berkafein justru akan menjadi sumber bahaya saat berkendara.

Bukannya menjadi lebih segar karena rasa kantuk hilang, pengemudi akan mudah dilanda rasa kelelahan.

Baca juga: Pemudik Harus Hati-hati, Ini Titik Rute Rawan Longsor di Jalur Puncak

“Masalahnya bukan soal bikin melek. Tapi sebagai stimulan, minuman ini justru membuat kelelahan karena tubuh selalu berada di mode pertahanan sehingga waspada setiap waktu,” kata dr. Tan.

Dengan kondisi tubuh selalu waspada, pada akhirnya ketika tubuh harusnya memasuki jam untuk istirahat, akan terlewat begitu saja. Akhirnya, tubuh akan mengalami kelelahan yang ekstrim.

Jika pengemudi memaksakan diri untuk menyetir dalam durasi panjang, kondisi ini bisa membahayakan nyawa. Oleh karena itu, jika jarak tujuan masih jauh, baiknya pemudik menyempatkan diri untuk tidur sebentar di tempat yang memungkinkan dan aman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau