Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Yamaha Soal Target 2 Juta Kendaraan Listrik pada 2025

Kompas.com - 25/04/2022, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini Presiden Joko Widodo berharap pada 2025 setidaknya ada 2 juta kendaraan listrik di Indonesia yang digunakan masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk mencapai target pemerintah untuk Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen pada 2030, dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060.

"Kita targetkan juga nanti di 2025 ada 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia, dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," ujar Jokowi, dalam seremoni yang disiarkan virtual (22/2/2022).

Baca juga: Hasil MotoGP Portugal 2022: Quartararo Juara, Drama Tabrakan Mir dan Miller

Motor listrik Yamaha E01Kompas.com/Dio Motor listrik Yamaha E01

"Maka dengan didukung oleh ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, diharapkan negara Indonesia betul-betul mampu merajai menjadi produsen dari kendaraan listrik," kata dia.

Dari jumlah tersebut, sepeda motor listrik tentunya bakal mengambil peran yang cukup signifikan. Pada tahun lalu saja, penjualan motor berhasil melampaui 5 juta unit yang didominasi oleh merek anggota Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI).

Menanggapi rencana ini, Executive Vice President & COO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti mengatakan, rencana ini bisa saja direalisasikan namun bergantung kepada infrastruktur dan masyarakat.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2022 Usai GP Portugal, Quartararo Teratas

“Kalau infrastruktur dan baterai jatuhnya jadi lebih murah, masyarakat pasti mau, apalagi operation cost-nya murah,” ujar Dyon, kepada wartawan di Jakarta (22/4/2022).

Menurut Dyon, saat ini banderol motor listrik di Indonesia masih tinggi lantaran mahalnya harga baterai. Harga yang tinggi mungkin bukan kendala buat konsumen.

Namun apabila tiga tahun setelah membeli, masyarakat harus mengeluarkan uang sekitar separuh dari harga pembelian untuk mengganti baterai, mungkin tidak semua konsumen menginginkan hal tersebut.

Baca juga: Yamaha Indonesia Siap Produksi Motor Listrik E01

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

“Masyarakat kita itu enggak punya uang cash banyak. Itu juga yang harus kita pikirkan, bagaimana mendanai seperti ini,” ucap Dyon.

“Tapi kita harus pelajari konsumen Indonesia. Kalau konsumen Eropa daya belinya jauh lebih besar. Dia mampu. Kalau mobil atau motor listrik di Eropa, sudah sekian tahun, sudah dibuang begitu saja. Kalau kita kan masih dipakai terus,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau