Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daimler Mau Menghadirkan Bus Listrik ke Indonesia Akhir 2022

Kompas.com - 19/04/2022, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mercedes Benz bus global punya sasis bus listrik dengan model eCitaro. Bus ini pun cocok untuk digunakan sebagai bus dalam kota jika dilihat dari modelnya.

Sedangkan untuk bicara kehadiran eCitaro untuk pasar bus Indonesia, Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) selaku pemegang merek Mercedes Benz Truck dan Bus berencana memamerkan prototipenya di akhir tahun.

Faustina, Head of Product Management & Marketing PT DCVI mengatakan, tahun ini DCVI lebih fokus untuk persiapan. Mengingat untuk menghadirkan sasis bus listrik, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Baca juga: Bus Listrik TransJakarta Pakai BYD bukan MAB, Ini Kata Moeldoko

Mercedes-Benz eCitaro mit vollelektrischem Antrieb, Exterieur, anthrazit metallic, 2 x elektrischer Radnabenmotor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED-Scheinwerfer, Länge/Breite/Höhe: 12.135/2.550/3.400 mm, Beförderungskapazität: 1/86. 

Mercedes-Benz eCitaro with all-electric drive, exterior, anthracite metallic, 2 x electric hub motor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED headlamps, length/width/height: 12135/2550/3400 mm, passenger capacity: 1/86. Daimler AG - Product Communicati Mercedes-Benz eCitaro mit vollelektrischem Antrieb, Exterieur, anthrazit metallic, 2 x elektrischer Radnabenmotor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED-Scheinwerfer, Länge/Breite/Höhe: 12.135/2.550/3.400 mm, Beförderungskapazität: 1/86. Mercedes-Benz eCitaro with all-electric drive, exterior, anthracite metallic, 2 x electric hub motor, 2 x 125 kW, 2 x 485 Nm, LED headlamps, length/width/height: 12135/2550/3400 mm, passenger capacity: 1/86.

"Pertama infrastruktur harus kita pikirkan. Kedua, secara global karena permintaan bus electric banyak, maka keperluan baterainya ada kendala atau antre di bagian manufaktur," ucapnya di acara Media Gathering belum lama ini.

Selanjutnya adalah harus diperhatikan mengenai daya angkut, baik untuk bus maupun truk listrik. Berbeda dengan bus konvensional, bus listrik membawa baterai sehingga memengaruhi berat kendaraan.

"Secara peraturan Indonesia, memang lagi digodok Kementerian Perhubungan. Tapi kalau angka (Gross Vehicle Weight/GVW) tidak naik, maka efeknya terjadi penurunan daya angkut baik penumpang atau barang," kata Faustina.

Baca juga: Pertamina Sanksi SPBU yang Beri Izin Panther Isi Solar sampai 466 Liter

Terakhir, dari segi perusahaan juga harus mempersiapkan dengan matang. Bus listrik punya daya yang sangat tinggi, oleh karena itu sumber daya manusia yang akan menanganinya harus dipersiapkan.

"Bukan cuma DCVI, tapi juga jajaran diler harus siap. Bayangkan saja itu (bus listrik) kalau mogok, itu tidak akan semudah bisa didorong seperti bus diesel. Makanya butuh teknisi khusus, dan kesiapan dari diler di seluruh Indonesia," ucap Faustina.

Faustina berharap, menjelang akhir tahun akan ada prototipe yang akan diperkenalkan DCVI untuk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com