Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Tak Menyesal, Begini Tips Ringan Membeli Mobil Bekas

Kompas.com - 18/04/2022, 12:31 WIB
Zulfana Khoirur Rijal,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri, mobil menjadi salah satu kendaraan yang paling banyak diminat. Apalagi kini pilihan modelnya makin beragam. 

Meski demikian, tak semua orang memiliki kemampuan membeli mobil baru. Karena itu, sebagai alternatif banyak juga yang beralih melirik mobil bekas

Alhasil, tren penjualan mobil bekas juga ikut terkerek di tengah gempuran mobil baru yang harganya pun makin tinggi. 

"Salah satu alasan utama membeli mobil bekas tentu karena harganya lebih terjangkau," kata Herryanto, Manager Operation & Distribution bengkel CARfix, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/4/2022).

Baca juga: Makin Banyak Kasus Mobil Dirusak Massa karena Kecelakaan

Mekanik saat pemasangan busi untuk kendaraan roda empat di Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Bekerja sama dengan 100 bengkel, Bosch melalui Divisi Automotive Aftermarket menggagas kampanye Bosch Spark All the Way untuk mendukung langkah pemerintah dalam mengurangi pencemaran udara. Berlangsung hingga 6 bulan ke depan, Bosch akan memberikan edukasi pentingnya melakukan perawatan kendaraan secara berkala, serta membagikan 6.000 busi kepada para pemilik mobil. Pelaksanaan program akan melibatkan 100 bengkel di Jabodetabek dan wilayah Indonesia lainnya.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Mekanik saat pemasangan busi untuk kendaraan roda empat di Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Bekerja sama dengan 100 bengkel, Bosch melalui Divisi Automotive Aftermarket menggagas kampanye Bosch Spark All the Way untuk mendukung langkah pemerintah dalam mengurangi pencemaran udara. Berlangsung hingga 6 bulan ke depan, Bosch akan memberikan edukasi pentingnya melakukan perawatan kendaraan secara berkala, serta membagikan 6.000 busi kepada para pemilik mobil. Pelaksanaan program akan melibatkan 100 bengkel di Jabodetabek dan wilayah Indonesia lainnya.

Namun saat akan membeli mobil bekas, Herry mengatakan, baiknya jangan cepat tergiur dan melakukan transaksi. Perlu pengecekan secara menyeluruh agar tak menyesal kemudian hari.  

Inspeksi

Karena seken atau bekas pemakaian, maka inspeksi sebelum membeli sudah menjadi hukum yang wajib. Pengecekan diperlukan guna mengetahui kondisi aktual yang meliputi eksterior, interior, kelistrikan, dan juga sektor mesin.

"Cukup berisiko apabila dibawa jauh berkaitan dengan keselamatan, kedua adalah biaya perawatan akan menjadi membengkak, lalu yang ketiga ketika harus servis malah sparepart-nya inden, jadi mobil malah tidak bisa dipakai,"  tambahnya.

Baca juga: Honda BR-V Jadi Low SUV Terlaris di Maret 2022


Herry menjelaskan, bila calon pembeli tidak teliti, sehingga ketiga hal tersebut bisa terjadi, maka malah membuat mobil kehilangan value for money-nya. Padahal nilai plus dari membeli mobil bekas adalah karena lebih ekonomis.

"Semua itu malah membuat value for money-nya turun, di mana hal itu malah jadi kontradiktif dengan tujuan membeli mobil bekas yang seharusnya lebih menghemat," katanya.

Mesin

Mesin menjadi salah satu sektor yang tak boleh luput dari pengecekan, paling gampang menurut Herry dengan mendengar suaranya.

Bila terdengar suara abnormal seperti ngorok, bisa langsung dihindari karena jadi salah satu ciri mesin tak lagi sehat. Bila dipaksakan membeli, biaya perbaikan bakal membengkak.

Otospector layanan inspeksi mobil bekasOtospector Otospector layanan inspeksi mobil bekas

Untuk mengetahui lebih jelas suara mesin, Herry menyarankan konsumen mengecek dengan kondisi pendingin udara atau AC yang mati dan jendela mobil terbuka. 

Eksterior

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau