SEMARANG, KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri, mobil menjadi salah satu kendaraan yang paling banyak diminat. Apalagi kini pilihan modelnya makin beragam.
Meski demikian, tak semua orang memiliki kemampuan membeli mobil baru. Karena itu, sebagai alternatif banyak juga yang beralih melirik mobil bekas.
Alhasil, tren penjualan mobil bekas juga ikut terkerek di tengah gempuran mobil baru yang harganya pun makin tinggi.
"Salah satu alasan utama membeli mobil bekas tentu karena harganya lebih terjangkau," kata Herryanto, Manager Operation & Distribution bengkel CARfix, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/4/2022).
Namun saat akan membeli mobil bekas, Herry mengatakan, baiknya jangan cepat tergiur dan melakukan transaksi. Perlu pengecekan secara menyeluruh agar tak menyesal kemudian hari.
Inspeksi
Karena seken atau bekas pemakaian, maka inspeksi sebelum membeli sudah menjadi hukum yang wajib. Pengecekan diperlukan guna mengetahui kondisi aktual yang meliputi eksterior, interior, kelistrikan, dan juga sektor mesin.
"Cukup berisiko apabila dibawa jauh berkaitan dengan keselamatan, kedua adalah biaya perawatan akan menjadi membengkak, lalu yang ketiga ketika harus servis malah sparepart-nya inden, jadi mobil malah tidak bisa dipakai," tambahnya.
Herry menjelaskan, bila calon pembeli tidak teliti, sehingga ketiga hal tersebut bisa terjadi, maka malah membuat mobil kehilangan value for money-nya. Padahal nilai plus dari membeli mobil bekas adalah karena lebih ekonomis.
"Semua itu malah membuat value for money-nya turun, di mana hal itu malah jadi kontradiktif dengan tujuan membeli mobil bekas yang seharusnya lebih menghemat," katanya.
Mesin
Mesin menjadi salah satu sektor yang tak boleh luput dari pengecekan, paling gampang menurut Herry dengan mendengar suaranya.
Bila terdengar suara abnormal seperti ngorok, bisa langsung dihindari karena jadi salah satu ciri mesin tak lagi sehat. Bila dipaksakan membeli, biaya perbaikan bakal membengkak.
Untuk mengetahui lebih jelas suara mesin, Herry menyarankan konsumen mengecek dengan kondisi pendingin udara atau AC yang mati dan jendela mobil terbuka.
Eksterior
Demikian juga untuk eksterior yang perlu dilakukan pengecekan dengan detail. Karena bodi mobil yang sudah pernah mengalami kecelakaan digadang-gadang mempengaruhi aerodinamika, dan saat digunakan jarak yang jauh bisa membahayakan.
"Kondisi sasis dan bodi bagaimana, karena kalau ada penyok akan mempengaruhi aerodinamika dari mobil itu sendiri. Kalau dipakai pelan mungkin tidak terasa, namun bila kencang akan cukup berbahaya," ucap Herry.
Bagi calon pembeli yang tak memiliki kemampuan inspeksi, Herry menyarankan untuk menggunakan jasa Car Evaluator guna membantu pengecekan.
Jasa tersebut bisa didapat dari berbagai bengkel mobil, biasanya dilakukan montir yang sudah menguasai bidang tersebut.
"Kalau lebih aman, bisa menyewa jasa Car Evaluator yang biasanya ada di bengkel-bengkel mobil. Termasuk di CARfix kita juga menyediakan jasa itu," kata Herry.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/18/123100215/biar-tak-menyesal-begini-tips-ringan-membeli-mobil-bekas