Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Naik Motor Jangan Tempelkan Jari di Tuas Rem, Ini Alasannya

Kompas.com - 11/04/2022, 12:21 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat sejumlah kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh pengendara sepeda motor, khususnya pemula.

Misalnya, menempelkan jari di tuas rem atau jari dibiarkan standby di tuas rem selama berkendara. Padahal, hal ini bisa membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lain karena adanya reflek pengendara motor saat ingin memperlambat laju kendaraan.

Rem hanya digunakan untuk memperlambat kecepatan dan tidak bisa dilakukan secara mendadak, untuk menghindari potensi terjadinya tabrakan beruntun. Jika jari tangan selalu ada di tuas rem, kemungkinan pengendara melakukan rem mendadak sangat besar.

Baca juga: Suzuki Rilis Motor Adventure V-Strom SX 250, Dijual Rp 40 Jutaan

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, saat pengendara motor kaget, ia akan reflek menarik rem.

"Kalau dari saya, biasakan jangan menempelkan jari di tuas rm karena bahaya. Bisa dibayangkan ketika tiba-tiba di jalan ada objek bergerak dan si pengendara kaget, dia akan reflek menarik rem," ucap Jusri.

Ia menjelaskan, padahal tubuh dan pikiran sang pengendara belum ingin melakukan pengereman. Ini terjadi reflek karena jari pengendara standby di tuas rem. Hasilnya, terjadilah kecelakaan.

Ilustrasi berkendara safety ridingDok. YIMM Ilustrasi berkendara safety riding

Baca juga: Hasil MotoGP Amerika 2022: Bastianini Juara, Marquez Luar Biasa

Penting bagi pengendara motor untuk membiasakan diri dengan kendaraannya, dan memperhatikan kebiasaan berkendara selama perjalanan. Pengendara motor tidak boleh abai dan meremehkan hal-hal yang bersangkutan dengan keselamatan berkendara di jalan.

Membiasakan diri saat menggunakan rem dapat meminimalisir potensi kecelakaan dan tabrakan beruntun.

"Selalu ingat bahwa jalan raya merupakan tempat umum. Jadi berkendaralah sewajarnya dan aman. Utamakan keselamatan selalu," ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau