Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miller Taxi Beraksi Lagi di MotoGP Amerika, Kali ini Stut Motor Zarco

Kompas.com - 09/04/2022, 07:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor yang didorong menggunakan kaki atau kerap disebut stut tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Cara tersebut juga dilakukan di MotoGP.

Seperti yang terjadi antara Jack Miller dengan Johann Zarco belum lama ini. Miller memberikan bantuan pada Zarco yang motornya mogok dengan cara stut untuk kembali ke paddock.

Baca juga: Jack Miller Sebut Sirkuit Mandalika Sudah Siap Dibuat Balapan

Kejadian tersebut terjadi seusai sesi latihan bebas FP1. Sesama pebalap Ducati, keduanya terlihat kompak dan saling membantu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MotoGP™ (@motogp)

Pertolongan yang dilakukan oleh Miller ini bukan yang pertama kalinya. Sejak masih di tim satelit Pramac Racing, pebalap asal Australia tersebut sudah beberapa kali melakukan pada beberapa pebalap.

Bahkan, pebalap dengan nomor start 43 tersebut sampai mendapat julukan Miller Taxi. Selain membantu dengan cara stut motor, Miller juga sering kali membonceng pebalap lain.

Baca juga: Jorge Martin Incar Kursi Tim Pabrikan Ducati, Miller dan Pecco Waspada

Selain Zarco, beberapa pebalap yang pernah mendapat pertolongannya, yakni Joan Mir, Alex Rins, dan Maverick Vinales.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MotoGP™ (@motogp)

Kelihatannya saja mudah, tapi teknik stut motor tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, saat berkendara motor orang perlu menjaga keseimbangan. Jadi, ketika satu kaki digunakan untuk mendorong motor, maka secara otomatis akan mengurangi keseimbangan saat berkendara.

Kondisi ini dinilai Jusri relatif berbahaya, apalagi bagi orang yang belum memiliki jam terbang tinggi saat berkendara motor. Sebab, bila posisi yang mendorong dan yang didorong tidak seimbang, maka bisa berakibat fatal. Apalagi ketika di jalan raya yang ramai dengan jarak yang jauh.

"Efek saat kehilangan kesimbangan itu cukup bahaya, bila dilakukan di jalan raya dampaknya bisa merugikan pengguna jalan lain. Contoh, saat sedang mendorong hilang kendali karena keseimbangan yang tidak terjaga dan meyerempet orang lain, sehingga mengalami kecelakaan. Hal ini jadi merugikan orang lain bahkan risikonya bisa lebih fatal," ujar Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau