JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki Bulan Ramadhan, para pekerja masih saja masuk ke kantor untuk bekerja. Bahkan saat-saat menjelang maghrib atau saat berbuka, kadang kondisi jalanan macet sehingga terpaksa harus buka puasa di jalan.
Bagi pengemudi, tentu bisa dengan mudah buka puasa di dalam kendaraan. Posisi sudah duduk, tinggal mimum atau makan saja sambil menyetir.
Tapi apa disarankan berbuka puasa sambil menyetir kendaraan?
Baca juga: Ngabuburit di IIMS Hybrid 2022, Ada 20 Food Truck Untuk Buka Puasa
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, berbuka puasa dengan makan dan minum yang berat tidak disarankan jika kondisi jalanan tidak macet alias sedang bergerak. Cukup dengan membatalkan puasa saja.
"Kecuali dalam kondisi stagnan mecet. Jika dalam posisi mobil bergerak malah bisa mengganggu saat menyetir," ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (6/4/2022).
Sony menjelaskan, orang yang berpuasa kondisi fisiknya sedang drop. Jadi saat tiba waktu berbuka, ada perubahan kondisi psikologi pada diri pengemudi.
Baca juga: Diskon Rp 18 Juta, Ini Perbedaan 4 Tipe All New Honda BR-V
"Perubahan kondisi psikologis itu bisa mengganggu berkendara, kecuali hanya sebatas membatalkan," ucap Sony.
Tips amannya, cukup membatalkan puasa dengan meminum air mineral atau makan makanan yang ringan seperti kurma. Jadi bisa dilakukan sambil menyetir selama tidak mengganggu konsentrasi.
"Kalau judulnya buka puasa dengan makan minuman yang berat sebaiknya minggir untuk berhenti di tempat yang aman. Jadi lebih fokus berbukanya dan tidak mengganggu konsentrasi selama mengemudi," kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.