Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Masuk Jurang Curam 30 Meter

Kompas.com - 06/04/2022, 07:22 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi lagi kecelakaan maut akibat pengemudi mobil diduga mengantuk dan kehilangan konsentrasinya saat sedang berkendara.

Mobil Mazda tersebut masuk ke jurang curam ketinggian 30 meter di Dusun Jambat Genting, Desa Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Senin (4/4/2022).

Dikutip dari Regional.Kompas.com, dijelaskan bahwa mobil Mazda tersebut rusak parah. Kemudian, sang pengemudi yang berusia 33 tahun tewas di tempat.

Baca juga: Promo Uji Emisi di IIMS 2022, Cuma Rp 127.500 untuk Mobil

"Diduga mobil itu mau belok, namun malah tetap melaju lurus sampai masuk jurang. Dugaannya pengemudi mengantuk, kondisi pengemudi langsung tewas di tempat," ucap Kapolsek Tanjung Sakti AKP Nurhanas seperti dikutip Kompas.com.

Mobil tersebut juga berada dalam keadaan rusak berat dan masih menunggu alat berat untuk dievakuasi ke atas jurang.

Kejadian pengemudi mengantuk seperti ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Penting bagi pengemudi untuk memperhatikan waktu istirahat sebelum mengemudikan mobil, khususnya jika akan berkendara jarak jauh.

 

Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.monstArrr_/Unsplash Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.

Baca juga: Mitsubishi Mulai Pasarkan Pajero Sport Bermesin Euro 4

"Mengemudi maksimal tiga jam. Lakukan perenggangan terhadap otot, saraf dan otak," ucap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) pada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, saat pengemudi mengantuk di perjalanan artinya kerja otak sudah mencapai maksimal. Walaupun secara fisik terlihat tidak mengantuk, namun otak-lah yang akan "mengantuk", mengurangi konsentrasi pengemudi dan membuatnya tidak fokus.

Sony menekankan, salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan tidur atau istirahat yang cukup secara berkala.

"Menurut saya enggak aman (memaksakan berkendara saat mengantuk), enggak boleh. Dia harus segera atur, di mana dia harus segera berhenti," ujar Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau