JAKARTA, KOMPAS.com – Panzhiga merupakan sebuah desa pegunungan terpencil di Provinsi Yunan, China, yang kini dijuluki "Desa Tesla". Julukan ini tak salah, sebab jumlah mobil listrik Tesla yang dimiliki oleh penduduk setempat terbilang banyak.
Dilansir dari Oddity Central (3/4/2022), sebuah video berjudul “Tesla Village” China, yang baru-baru ini dibagikan di Weibo oleh akun China Tesla menjadi viral seketika.
Awalnya video ini dikira sebuah iklan perusahaan, tetapi dilihat dari liputan yang dilakukan media China selama beberapa minggu terakhir, hubungan warga Panzhiga dengan Tesla tampaknya asli.
Baca juga: Toyota Habiskan Waktu 2 Tahun Bikin Innova EV Concept Car
Meskipun lokasinya terpencil, jauh dari pusat kota, desa ini adalah rumah bagi lebih dari 40 unit Tesla, dan orang-orang di sini sangat senang dengan mobil listrik mereka.
Cai Run, jadi penduduk asli Panzhiga yang memperkenalkan merek Tesla di desa tersebut. Awalnya, ia meninggalkan desa di pegunungan untuk belajar pada usia 12 tahun.
Meski bekerja jauh, ia selalu memperhatikan perkembangan kampung halamannya, dan dengan selesainya jalan tol regional pada tahun 2016, ia menyadari ada banyak peluang untuk diterapkan di desanya.
Baca juga: BBM Solar 51 Mulai Disalurkan, Ini Bedanya
Sekitar Mei 2021, Cai Run membeli Tesla pertamanya. Sejak itulah ia berusaha mendidik sesama penduduk desa dan menunjukkan kepada mereka tentang manfaat menggunakan mobil listrik.
Pekerjaan ini jelas tidak mudah, karena masih banyak yang tidak tahu tentang kendaraan listrik. Sementara lainnya, banyak juga yang belum berencana mengganti mobil konvensionalnya menjadi listrik.
Namun Cai tidak putus asa. Pemilik Tesla pertama di desa itu mengajak penduduk setempat berkendara di sekitar jalan curam di sekitar Panzhiga.
Baca juga: Hyundai Santai Tanggapi Kehadiran Toyota Innova EV
Ia juga menunjukkan kepada mereka berbagai fitur-fitur unggulan mobil ini. Seperti bantuan mengemudi otomatis, sistem penyaringan udara dalam mobil, interior yang luas dan elegan, hingga uang yang bisa dihemat lantaran tidak perlu membeli BBM.
Semuanya dilakukan Cai Run dengan berdialog bersama tetangga, dan tak lama setelah itu orang-orang mulai membeli Tesla mereka sendiri.
“Dulu, saya menggunakan mobil bahan bakar tradisional untuk mengirim ham ke daerah perkotaan Kota Xuanwei, dan perjalanan pulang pergi lebih dari 160 kilometer,” ujar salah seorang warga desa Panzhiga.
Baca juga: Ke IIMS 2022 Akhir Pekan Ini, Simak Harga Tiket dan Jadwal Shuttle Bus
“Biaya bahan bakar lebih dari 100 yuan. Sekarang harganya hanya lebih dari 30 yuan dengan Tesla. Dengan kehematan ini, saya berharap dapat mengembalikan biaya mobil itu dalam waktu sekitar tiga tahun,” kata dia.
Saat ini, Cai Run memiliki tidak kurang sekitar 6 Tesla yang berbeda. Dan Panzhiga adalah rumah bagi total 40 mobil listrik, dengan 5 unit Tesla Model Y diharapkan akan dikirimkan di desa tersebut dalam beberapa minggu mendatang.
Sekarang, dengan kemunculan berita tentang Desa Tesla China yang mendapatkan lebih banyak perhatian, Panzhiga diperkirakan akan mulai menyambut lebih banyak wisatawan.
“Desa Panzhiga saat ini hanyalah permulaan. Memilih Tesla berarti memilih pembangunan berkelanjutan,” kata Cai Run.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.