JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkendara, penting bagi pengemudi untuk memperkirakan jarak yang aman antara kendaraan di sekitarnya, agar terhindar dari tabrakan.
Menjaga jarak juga memberi ruang bagi pengemudi untuk melakukan manuver, seperti berbelok atau berpindah lajur, saat ada keadaan darurat di depan pengendara. Misalnya, mobil yang mogok atau ada kecelakaan.
Tanpa menjaga jarak, sulit bagi pengemudi untuk bermanuver dan melakukan pengereman saat harus mengurangi laju kendaraan. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya tabrakan beruntun.
Baca juga: Belajar dari Tabrakan Bus Transjakarta dengan Motor, Ini Pentingnya Jaga Jarak Aman
Dilansir dari laman Instagram @tmcpoldametro, ada beberapa patokan untuk jaga jarak sesuai dengan laju kecepatan kendaraan saat berkendara.
Namun selain dengan menggunakan patokan batas kecepatan dan jarak minimal, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa masih ada ruang antar kendaraan.
Salah satunya adalah dengan metode berhitung tiga detik. Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan menjelaskan, hitungan jarak tidak mungkin dilakukan ketika berkendara.
"Kalau hitungan jarak pasti itu tidak mungkin dilakukan ketika berkendara. Hitungan travelling kita saat berkendara itu paling mudah adalah kilometer per jam (kpj)," kata Marcell.
View this post on Instagram
Baca juga: Tak Terima Ditegur Lawan Arus, Driver Ojol Aniaya Pengemudi Mobil
Ia menjelaskan, tiga detik tersebut bisa mengantisipasi jarak sekitar 84 meter. Misal, kendaraan bergerak dari angka 100 kpj. Per menit dibagi 60 detik, maka didaptkan 1,667 meter per menit. Dibagi lagi 60, maka didapatkan jarak 28 meter per detik.
Patokannya, jika kurang dari tiga detik objek di sekitar kendaraan sudah dilewati, maka kecepatan kendaraan terlalu tinggi, atau sebaliknya.
Namun perlu diingat, pengendara juga perlu tahu reaksi manusia dan mekanis saat akan mengurangi laju kecepatan. Metode tiga detik tidak bisa sepenuhnya diandalkan sebagai satu-satunya cara untuk menjaga jarak aman.
Pertimbangkan juga reaksi manusia saat akan bermanuver, serta reaksi mekanik atau kerja rem saat digunakan, karena semuanya tidak terjadi secara instan namun butuh waktu beberapa detik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.