JAKARTA, KOMPAS.com – Jimny Adventure Experience yang berlokasi di seberang pintu masuk Hall A2, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, jadi salah satu daya tarik pameran IIMS 2025.
Di sini pengunjung bisa menjajal wahana yang diklaim lebih menantang, lebih ekstrem, mendebarkan, dan semakin dekat dengan sensasi berkendara di medan offroad.
"Setelah sukses mencuri perhatian di IIMS sebelumnya, kini kami hadir dengan format lebih atraktif, jalur bertambah menantang, serta pengalaman berkendara lebih mendalam," ujar Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Jakarta (19/2/2025).
Baca juga: Ini Jadwal Peluncuran Jetour T2 di Indonesia
Dalam wahana ini, pengunjung bakal disopiri oleh pengemudi profesional, dan tidak diperkenankan untuk menyetir sendiri.
Asnan, salah satu instruktur offroad dari Suzuki Jip Indonesia (SJI) yang tergabung dalam Indonesia Offroad Federation (IOF), mengatakan, dalam sehari pengunjung yang menjajal Jimny Adventure Experience rata-rata tembus 200 orang.
“Paling ramai kalau akhir pekan, bisa tembus 300 orang,” ujar Asnan, kepada Kompas.com di IIMS 2025.
Baca juga: Berburu Helm Murah di IIMS 2025, Harga mulai Rp 205.000
Menurutnya, Arena Jimny Adventure Experience menghadirkan serangkaian tantangan khusus untuk menguji kemampuan kendaraan.
Mulai Rock Crawling menjadi rintangan pembuka, di mana ban Jimny harus menerjang bebatuan besar menggunakan sistem penggerak All Grip Pro sehingga bekerja optimal serta suspensi merespons sempurna untuk menjaga traksi.
Selanjutnya, Seesaw Obstacle menjadi rintangan selanjutnya di mana keseimbangan kendaraan diuji saat melintasi jembatan jungkat-jungkit.
Baca juga: Tekan Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025, Kemenhub Usulkan Kebijakan WFA
Lalu, articulation obstacle menanti dengan jalur tak rata dan sudut kemiringan, memaksa setiap roda bekerja secara independen.
Guncangan yang dirasakan bukan sekadar tantangan, tetapi bukti nyata fleksibilitas suspensi dalam menghadapi medan off-road.
Setelah itu, adrenalin peserta akan diuji saat peserta menghadapi Stairs Obstacle, rintangan dilengkapi tanjakan tajam lebih di yang langsung diikuti oleh turunan curam, menguji daya cengkeram dan kestabilan kendaraan di kontur jalan ekstrem.
Baca juga: Menelusuri Kenyamanan Genesis G90, Sedan Mewah Dari Korea Selatan
Puncaknya, pengunjung akan menghadapi uphill dan downhill obstacle dengan ketinggian lebih dari empat meter.
“Dari sisi naik ataupun turun lebih curam dibandingkan tahun lalu. Sekarang sudut naik 47 derajat, turun di 44 derajat,” ucap Asnan.
“Ketika turun, kita tinggal mengaktifkan fitur Hill Descent Control. Ini membantu pengereman secara otomatis. Bahkan saya turun tanpa menginjak rem dan lepas gas, biar sistem yang membantu pengereman,” kata dia.
Baca juga: Produksi Lokal BAIC BJ40 Plus Siap Bergulir Maret 2025
Tantangan ini menjadi ujian nyata bagi Hill Descent Control (HDC) dan Hill Hold Assist (HHA), memastikan kendaraan tetap stabil dan terkendali saat menanjak maupun menurun dalam kondisi ekstrem.
“Dia cara kerjanya, semakin curam atau semakin besar bobot dari mobil dan penumpang, maka dia akan makin kuat pengeremannya, tanpa harus kita rem,” kata Asnan.
Asnan juga mengatakan, wahana pada Jimny Adventure Experience cukup ekstrem. Menurutnya, dalam kondisi nyata, trek seperti ini jarang ditemui.
“Kalau di situasi trek offroad, lintasan seperti ini cukup sering. Tapi kalau jalan raya kayaknya jarang. Seperti di Puncak, paling enggak sampai 20 derajat, jadi ini lumayan ekstrim, 47 derajat naik, 44 derajat turun,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.News
Brandzview
Money
Prov
Travel
Food
Brandzview
News
Money
News
Hype
Prov
Regional
Hype