JAKARTA, KOMPAS.com – Hyundai berharap bahwa insentif untuk mobil hybrid yang berlaku sejak awal tahun 2024 dapat meningkatkan penjualan mobil nasional dan mencapai target 1 juta unit.
Seperti diketahui, penjualan mobil pada tahun lalu mencatatkan angka 865.000 unit. Meskipun turun 13,9 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 1.005.802 unit, penjualan tahun lalu tetap melampaui target.
Baca juga: MG HS, SUV Andalan MG yang Mejeng di IIMS 2025
Thomas Pamungkas, Head of Sales Strategy PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan selain meningkatkan penjualan mobil hybrid, lebih dari itu, diharapkan mampu mendorong penjualan mobil nasional melampaui angka 1 juta unit.
Dengan demikian, penjualan mobil bisa tembus 1 juta unit atau keluar dari fase terjebak di bawah 1 juta unit atau one milion trap dalam satu dekade
"Semua senang harusnya ya. Diharapkan regulasi bukan sekadar konversi ICE (mobil bensin) ke elektrifikasi tapi menumbuhkan lebih dari 1 juta unit tadi," kata Thomas di IIMS 2025, belum lama ini.
"Hyundai sendiri sebenarnya dari awal melihat komitmen NEV (New Energy Vehicle) komitmen kuat dari awal, BEV atau HEV kita siap," katanya.
Baca juga: Strategi Bridgestone Hadapi Tren Elektrifikasi di Indonesia
Hyundai merupakan salah satu pabrikan yang cepat adaptif dan beralih menuju elektrifikasi. Saat ini jajaran mobil listrik Hyundai cukup beragam dan dapat disebut sebagai salah satu pelopor tren mobil listrik di Tanah Air.
Baca juga: Deretan Mobil dengan Transmisi DCT di IIMS 2025
Produksi mobil elektrifikasi Hyundai di Indonesia terbilang lengkap. Hyundai memiliki pabrik perakitan serta pabrik baterai sendiri yang khusus memproduksi untuk mobil listrik.
Pada akhir tahun 2024, Hyundai menambah jajaran produk elektrifikasinya dengan meluncurkan Hyundai Santa Fe Hybrid.
"Menyikapi yang sudah jadi ketetapan pemerintah kita coba serap," kata Thomas.
"Kami siapkan produk line up dari hulu ke hilir. Ketika kesempatannya ada atau regulasi memungkinkan kita memaksimalkan penjualan kami, itu sesuatu yang kami harapkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.