Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Ditegur Lawan Arus, Driver Ojol Aniaya Pengemudi Mobil

Kompas.com - 28/03/2022, 07:42 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial rekaman CCTV yang memperlihatkan pengemudi mobil dikeroyok oleh sejumlah driver ojol, pada Jumat (25/3/2022).

Diketahui peristiwa bermula ketika mobil datang dari arah Jalan Selat Panjang menuju Jalan Bogor. Namun, saat di pertengahan jalan, pengemudi mobil berpapasan dengan pengendara ojol yang berlawanan arah.

Tak terima ditegur, driver ojok tersebut kemudian terlihat memukul badan mobil. Pengemudi mobil itu pun keluar dari kendaraannya lantaran tak terima kendaraannya dipukul.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini Beda Jenis Bunyi Sirene Ambulans dan Artinya

Tak berselang lama, rekan pengendara ojol menghampiri dan langsung memukul korban. Bukannya melerai, sejumlah driver ojol yang berada di lokasi kejadian malah ikut memukul korban.

Berdasarkan informasi, korban penganiayaan driver ojol sudah melapor ke Polsek Medan Kota dan saat ini sedang dalam proses penyidikan oleh pihak kepolisian.

Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengingatkan, pengendara dan pengguna jalan sebaiknya tidak menjadi petugas hukum jika tidak paham aturan dan Undang-Undang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andre Li (@andreli_48)

“Banyak sekali pelanggar-pelanggar lalu lintas di Indonesia dan biarkan petugas yang menertibkan karena itu sudah wewenangnya,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/3/2022).

Menurut Sony, tugas pengemudi adalah fokus berkendara. Sebab, apabila tidak fokus maka mudah terprovokasi akibat ego dikedepankan.

“Berbagi dengan sesama pengguna jalan lainnya dan sopan ketika di jalan umum. Sopan dan berbagi di jalan itu mudah, cukup kasih ruang dan senyum maka konflik bisa terhindar,” kata dia.

Baca juga: Viral, Video Mobil DFSK Tak Kuat Menanjak

Kemudian kontrol diri diperlukan agar bisa saling berbagi, dan mengalah ketika berkendara. Anggap saja pengguna jalan itu memiliki kepentingan yang mungkin harus didahulukan.

“Jangan cari benar atau salah, karena persepsi, kepentingan dan sudut pandangnya berbeda-beda di level pengemudi,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com