Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Harus Mematikan AC Saat Menanjak, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 26/03/2022, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruas jalan di Indonesia memiliki kontur yang berbeda-beda, terkhusus saat berkendara di wilayah pegunungan atau perbukitan seperti pada jalur Puncak, Kabupaten Bogor.

Pada kawasan tersebut, tanjakan dan turunan curam menjadi sajian yang umum. Tapi tidak sedikit kasus kendaraan tiba-tiba mesinnya mati ketika lagi menanjak.

Oleh karenanya, guna memuluskan perjalanan pengendara percaya bisa dengan cara mematikan fitur air conditioner (AC). Benarkah demikian?

Baca juga: Bukan Hanya Korsleting, Kecelakaan Bisa Jadi Penyebab Mobil Terbakar

Kondisi jalan berkelok dan tanjakkan terjal.GUSAD ARIFIANTO Kondisi jalan berkelok dan tanjakkan terjal.

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriadi mengatakan, mematikan AC saat berkendara memang bisa mempengaruhi perfoma mesin.

Mematikan AC saat melewati jalan menanjak memang bisa mempengaruhi kinerja mobil. Pasalnya kompresor AC digerakan oleh belt dan berputar mengikuti putaran mesin," katanya saat dihubungi Kompas.com.

"Sehingga ketika kompresor AC mati, otomatis beban mesinnya juga akan berkurang,” lanjut dia.

Hal serupa juga dikatakan Dealer Technical Sepport Dept Head Toyota Astra Motor, Didi Ahadi dalam kesempatan terpisah. Tapi menurutnya, mematikan AC tidak begitu berpengaruh membuat mobil bisa menanjak.

Baca juga: Tindakan Pertama Jika Mobil Terbakar Saat Berkendara

Situasi kepadatan arus kendaraan di Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/2/2022).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Situasi kepadatan arus kendaraan di Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/2/2022).

Asalkan, beban mobil tidak begitu besar seperti muatan yang masih ada pada batas aman dan tidak adanya modifikasi berlebihan.

Selain itu, menurut Didi ketika melewati tanjakan yang curam hal yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah kemampuan si pengemudi dalam mengendarai mobilnya.

"Misalkan saat tanjakkan, jalanan macet, maka pengemudi harus punya kemampuan start-and-go, terutama yang mobilnya manual. Kalau tidak, dikhawatirkan mobil akan mundur," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau