JAKARTA, KOMPAS.com - Sirkuit Mandalika terdiri dari banyak komponen penting. Salah satunya adalah ruangan Race Control, di mana ruangan ini menjadi jantung bagi ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Pada ruangan yang terletak di lantai 1 gedung utama Pertamina Mandalika International Street Circuit ini, pimpinan balapan, Clerk of Course (Co), beserta aparat akan bertugas mengawasi balapan.
Ruangan tersebut didominasi oleh tembok layar televisi raksasa yang berisi gambar dari kamera-kamera di sepanjang lintasan 4,31 kilometer tersebut.
Baca juga: Jangan Sembarangan Merekam Video Selama Menonton MotoGP Mandalika
Penempatan kamera di lintasan dibuat sangat detail. Dengan demikian, petugas yang berada di Race Control bisa mengikuti seorang pebalap, mulai dari keluar garasi pit, menempuh sepanjang lintasan, hingga kembali lagi ke garasi.
“Kita bisa memantau kendaraan tidak putus dari pit out sampai ke pit in dan kembali ke garasi. Kita bisa melihat dan mengontrol semua kejadian di lintasan,” ujar Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria dalam keterangan resminya.
Jumlah kamera yang dipasang di trek pun sangat fleksibel, tergantung kebutuhan event yang tengah bergulir, baik itu World Superbike (WorldSBK, MotoGP, maupun ajang balap lainnya.
“Saat ini ada 30 hingga 40 kamera yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, bisa ditambah atau dikurangi,” kata Priandhi.
Baca juga: Mandalika Harus Punya Sirkuit Kecil untuk Pembinaan Pebalap Indonesia
“Kamera terletak di sisi luar dan sisi dalam lintasan. Kalau ada kejadian, kamera bisa diputar, rotate, zoom close up secara digital, dan bisa dapat gambar bagus sekali,” ujarnya.
Priandhi menambahkan, dalam sebuah keadaan darurat, pimpinan balapan bisa langsung melakukan ulasan kejadian dengan cepat dan komprehensif.
“Kalau ada kejadian, misalnya kecelakaan, petugas medis bisa zoom dari jauh apakah ini insiden biasa ataukah cukup parah, sehingga butuh lomba diberhentikan,” kata Priandhi.
Priandhi mengatakan, jika memang begitu, dia akan bilang ke pimpinan dan dari Race Control bisa menekan satu tombol digital flag dan bendera merah bisa keluar di sisi lintasan.
Baca juga: Sambut MotoGP Mandalika, Jokowi Punya Helm Khusus Buatan Lokal
“Para pimpinan lomba, pimpinan marshal, pimpinan medis, bisa berbicara dengan anggota-anggotanya di lapangan. Mereka punya dua HT, satu untuk ke para petugas lapangan, satu lagi ke medical center untuk memanggil ambulans, helikopter, dan lain-lain,” ujar Priandhi.
“Di sini semua kegiatan dilakukan dan menentukan apakah balapan berlangsung atau dihentikan. Ruangan Race Control telah berfungsi optimal sejak balapan WSBK dan tes pramusim," katanya.
Baca juga: Toyota Menjelaskan Alasan Insentif PPnBM 2022 Belum Berpengaruh
Namun, pihak Dorna Sports memang meminta sedikit tambahan untuk ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia pada 18-20 Maret 2022.
“Race Control sejak WSBK dan Preseason sudah berjalan lancar. Khusus untuk MotoGP mereka meminta menambah beberapa kamera dan beberapa sensor yang terhubung dengan transponder masing-masing motor,” ujar Priandhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.