Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan Merekam Video Selama Menonton MotoGP Mandalika

Kompas.com - 14/03/2022, 17:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Grand Prix of Indonesia akan digelar dalam waktu dekat. Untuk kelancaran jalannya acara, ada sejumlah aturan yang perlu ditaati.

Salah satu aturan yang perlu diperhatikan oleh para penonton di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, adalah ketentuan dalam merekam video.

Baca juga: Mandalika Harus Punya Sirkuit Kecil untuk Pembinaan Pebalap Indonesia

Pada perhelatan World Superbike (WorldSBK) 2021, salah satu larangan yang cukup menjadi perhatian adalah merekam video. Penonton dilarang untuk mengambil gambar menggunakan drone, kamera profesiona, atau bahkan kamera ponsel.

Pertamina Mandalika International Street CircuitDok. Pertamina Pertamina Mandalika International Street Circuit

Wakil Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Cahyadi Wanda, mengatakan, mengambil gambar atau merekam video menggunakan drone, pastinya dilarang.

"Kalau ingin mengambil gambar, saat ini tidak diperbolehkan menggunakan kamera profesional. Tapi, kalau kamera ponsel masih diperbolehkan," ujar Cahyadi, saat konferensi virtual, belum lama ini.

Baca juga: Catat Regulasi Penonton MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika

Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis PT Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC), Arie Prasetyo, mengatakan, untuk drone tidak diperbolehkan.

Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok. Dok. Chaerul Manek Ismail/Shutterstock.com Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok.

"Sebab, memang di dalam liputan MotoGP nanti akan ada helikopter yang akan meliput juga supaya acara ini bisa disaksikan oleh tidak kurang dari 209 stasiun televisi swasta di seluruh dunia dari 192 negara," kata Arie.

Arie menambahkan, untuk video, jika ada yang ingin merekam sebenarnya diperbolehkan. Tapi, yang tidak diperbolehkan adalah menyiarkannya secara langsung.

"Hak siar ini memang dijual dan di Indonesia yang membelinya adalah salah satu stasiun televisi swasta kita," ujar Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com