Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Bau Sangit Saat Macet di Jalur Puncak, Bahayakah?

Kompas.com - 01/03/2022, 15:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi roda empat mungkin pernah merasakan ada bau sangit di kabin mobil yang tercium. Terutama ketika melintasi jalan menanjak dan terjebak kemacetan seperti jalur Puncak.

Kondisi ini bisa berasal dari kopling yang mengalami gesekan terlalu kuat.

Lantas, apakah hal ini berbahaya?

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, hal tersebut bisa terjadi karena pengemudi memiliki kebiasaan menggantung atau bermain setengah kopling saat menghadapi kemacetan di tanjakan.

Baca juga: Penyebab Utama Jalur Puncak Bogor Macet Total Akhir Pekan Lalu

“(Bau sangit) karena kopling) wajar, mungkin karena macet, sehingga pengemudi main setengah kopling,” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Timbulnya bau sangit biasanya terjadi karena penggunaan kopling yang sudah berlebihan. Jadi apabila muncul tanda-tanda seperti itu, perlu di cek dulu kondisi kendaraannya.

Periksa kondisi kopling dengan seksama, apakah masih bisa dilanjutkan perjalanan atau tidak. Pasalnya apabila sudah tipis maka tenaga akan berkurang.

“Bau sangit bisa juga disebabkan karena kondisi kopling sudah tipis dan pelat kopling sudah habis. Jika kondisi itu terjadi tentu berbahaya karena dapat merusak permukaan flywheel,” kata dia.

Baca juga: Operasi Keselamatan Jaya 2022 Incar Helm Non-SNI, Begini Mekanisme Pengecekannya

“Kalau tipis sudah tidak mencengkram ke flywheel dengan baik, sehingga akan selip dan bisa saja mundur. Namun kalau kondisi kopling masih normal, didiamkan saja, bau akan hilang sendirinya,” lanjutnya.

Jika harus menghadapi kemacetan di tanjakan, sebaiknya pengemudi menggunakan rem tangan untuk membantu menahan kendaraan saat akan melaju di posisi menanjak, dan tidak menggunakan metode setengah kopling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Militer Sudan Rebut Kembali Istana Presiden dari RSF Setelah Hampir Dua Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau