Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Klakson, Begini Etika Berkendara di Bundaran

Kompas.com - 26/02/2022, 13:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBundaran atau simpang memutar kerap ditemui pada wilayah yang punya beberapa cabang jalan. Ketika melalui bundaran, tidak bisa sembarangan ingin jadi yang paling cepat atau duluan.

Misalnya seperti video yang diunggah akun dashcam Indonesia di Instagram, terlihat ada satu mobil yang asal masuk bundaran. Padahal, mobil perekam sudah ada di area bundaran dan semestinya didahulukan.

Mengenai cara berkendara di bundaran, Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, mengemudi di bundaran ada etikanya yaitu memberi jalan pada kendaraan yang sudah ada di dalamnya.

Baca juga: Etika di Jalanan yang Macet, Tidak Asal Pindah Lajur

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

“Kita harus memberi jalan pada kendaraan yang sudah ada di bundaran. Setelah ada ruang, baru boleh bergabung ke bundaran,” kata Marcell kepada Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, waspada juga akan adanya blind spot seperti pejalan kaki dan jangan lupa memberi lampu sein ketika mau keluar dari bundaran. Komunikasi dengan menyalakan lampu sein ini juga wajib dilakukan, namun waktunya harus tepat.

Training Director & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, jika bundaran memiliki dua lajur dan ingin lurus atau keluar di exit kedua, jangan mengemudikan ke lajur dalam, tapi tetap di lajur luar.

Baca juga: Catat, Ini 7 Pelanggaran yang Diincar di Operasi Keselamatan Jaya 2022

Menyalakan lampu sein kiri bisa dilakukan setelah melewati exit pertama menuju exit kedua, jangan sebelum exit pertama.

“Kalau menyalakan lampu sein sebelum exit pertama, nanti pengemudi di belakang bisa salah mengartikan mobil mau langsung belok ke kiri,” ucap Jusri.

Selanjutnya, untuk mobil yang ingin keluar dan berada di jalur paling dalam, perpindahan lajur harus dilakukan secara bertahap, tidak memotong lajur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau