JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta untuk mempercepat perluasan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Indonesia.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan, ini dilakukan dalam upaya menumbuhkan ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik.
"Kami terbuka berkerja sama dengan perusahaan yang tertarik," katanya dalam keterangan tertulis, dilansir Antara, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Indonesia dan Korea Selatan Sepakat Soal Industri Kendaraan Listrik
Guna memudahkan pihak yang berminat jadi mitra dalam penyediaan SPKLU, PLN telah menyediakan website https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu.
Melalui situs tersebut, nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar secara mudah.
"Setelah para pengusaha mengakses, langsung ada kolom menjadi mitra. Ikuti saja langkahnya, kemudian PLN akan segera menindaklanjuti," ujar Agung.
PLN juga akan menyediakan surat izin usaha penyediaan tenaga listrik (IUPTL) milik PLN bagi siapa saja yang ingin berkerja sama, menyiapkan suplai listrik, serta dukungan aplikasi Charge.IN dalam pengelolaannya.
Baca juga: Bisakah Indonesia Membuat Mobil Listrik Nasional?
Sementara itu, mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU.
Agung mengatakan, PLN saat ini mengembangkan beberapa model bisnis untuk mendukung rencana kerja sama ini supaya lebih atraktif dan efektif mendukung pengembangan ekosistem EV.
"Jadi, bisnis ini sangat menguntungkan. Kami mengajak pelaku usaha untuk ikut membangun SPKLU sesuai dengan skema kerja sama kemitraan berbasis revenue sharing dengan sharing economy model," kata dia.
"Ini bisa jadi salah satu peluang bisnis baru bagi semua pihak. Tidak hanya terbatas di kota besar, tetapi seluruh pelosok Indonesia," lanjut Agung.
Baca juga: Kata Kemenhub Soal Banyaknya Pemalsuan Kartu Uji Kir
Peluang bisnis tersebut terbukti lewat penjualan mobil listrik yang mampu naik hingga 46 persen di 2020. Ini berbanding terbalik dengan penjualan mobil konvensional yang merosot sampai 14 persen.
Ditambah lagi, hasil riset juga menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dinilai berada di atas rata-rata keinginan warga negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.