JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik soal perangkat suspensi depan milik Ducati masih belum berakhir. Meski demikian, Ducati sudah memutuskan untuk tetap menggunakannya.
Pada sesi tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, dan Sirkuit Mandalika, Lombok, Desmosedici GP22 menggunakan perangkat suspensi depan yang disebut dengan Front Ride Height Device.
Perangkat tersebut memiliki konsep yang sama seperti Rear Ride Height Device. Suspensi depan dapat diturunkan secara manual agar pusat gravitasi motor lebih rendah.
Baca juga: Bagnaia Amankan Posisi di Ducati hingga 2024
Sehingga, risiko wheelie dapat diminimalisasi lebih baik. Dampaknya, akselerasi motor akan meningkat dan catatan waktu tentunya akan lebih baik.
Meski demikian, lima pabrikan lain yang menjadi rival Ducati di MotoGP menolak adanya perangkat terebut. Sebab, dengan adanya perangkat tersebut, pabrikan lain juga mau tidak mau mengikutinya.
Sementara, banyak yang mengatakan bahwa sistem yang bekerja secara manual tersebut sudah ketinggalan zaman. Sebab, suspensi elektronik sudah digunakan pada motor yang dijual di pasaran. Sehingga, untuk mengembangkannya sama saja dengan menghabiskan waktu dan biaya.
Tapi, regulasi melarang adanya penggunaan suspensi elektronik pada motor MotoGP. Untuk mengakali regulasi tersebut, maka itu Ducati menciptakan Front Ride Height Device.
Baca juga: Polemik Perangkat Suspensi Depan Ducati, Keputusannya di GP Qatar
Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti mengatakan, Ducati terus berinovasi sambil tetap berada dalam regulasi. Menurutnya, mungkin saja terjadi pertarungan hukum terkait penggunaan perangkat tersebut.
"Kami sudah mengembangkan sistem yang menghabiskan waktu dan investasi sebagai bagian dari perusahaan. Kami sangat menyesal mendengar (perangkat) ini dipertanyakan," ujar Ciabatti, dikutip dari Tuttomotoriweb.it, Kamis (24/2/2022).
Terlepas dari polemik soal perangkat suspensi depan ini, Ducati memutuskan untuk tetap menggunakannya. Sebab, menurut pabrikan asal Italia tersebut, perangkatnya tidak melanggar aturan.
"Kami tentunya akan menggunakan perangkat ini mulai dari awal musim di Doha dan kemungkinan pada semua pebalap Ducati GP22," ujar Ciabatti, dikutip dari Speedweek.com, Kamis (24/2/2022).
Artinya, perangkat suspensi depan ini akan digunakan oleh Francesco Bagnaia, Jack Miller, Jorge Martin, Johann Zarco, dan Luca Marini.
Danny Aldridge, Direktur Teknis MotoGP, mengatakan, dirinya belum benar-benar mengetahui teknis atau detail perangkat suspensi depan yang digunakan Ducati.
"Pertama, ini harus dikemukakan apa yang menjadi bahan protes dan poin pada sistem yang tidak sesuai dengan regulasi," ujar Danny.
Menurutnya, tiap pabrikan bisa mengajukan protes. Lalu, dia akan mengecek apa yang diproteskan dan mengirimkan laporan dari pengecekannya pada FIM Stewards. Selanjutnya, para Stewards ini yang akan memutuskan apakah perangkat tersebut legal atau ilegal.
"Sistem suspensi elektronik dilarang di kelas MotoGP. Saya tentu berasumsi bahwa sistem milik Ducati untuk suspensi depan bekerja dengan cara yang mirip seperti perangkat untuk suspensi belakang," kata Danny.
Danny menambahkan, sejauh ini Ducati belum menunjukkan pada dirinya mengenai perangkat tersebut. Selain itu, Ducati memang tidak diwajibkan juga melakukannya hingga GP Qatar yang menjadi seri pertama MotoGP 2022 pada Maret nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.