JAKARTA, KOMPAS.com - Musim lalu, Francesco Bagnaia berhasil memberi tekanan pada Fabio Quartararo meski akhirnya hanya menjadi runner-up. Musim ini, pebalap Ducati itu menyebut dirinya bukan favorit untuk musim ini.
Setidaknya, setelah sesi tes pramusim MotoGP 2022 selesai digelar. Masih ada kemungkinan dirinya bisa lebih kompetitif dibandingkan musim lalu.
Baca juga: Alasan Bagnaia di Urutan ke-10 di Tes MotoGP Mandalika Hari Kedua
Setelah dua hari pengetesan di Sirkuit Sepang dan tiga hari di Sirkuit Mandalika, Bagnaia baru satu kali masuk lima besar pebalap tercepat.
Pada hari pertama di Sepang, Bagnaia hanya sanggup berada di posisi ke-19. Sedangkan hari kedua, meningkat di posisi keenam.
Hari pertama di Mandalika, jebolan VR46 Riders Academy tersebut ada di posisi ke-22. Lalu, dilanjut hari kedua dengan posisi ke-10. Hari ketiga atau terakhir ditutupnya dengan posisi kelima.
Baca juga: Bagnaia Sebut Ducati Desmosedici GP22 Sudah Siap untuk Balapan
Bagnaia sebenarnya yakin Desmosedici GP22 potensi yang lebih. Meski catatan waktunya tidak fantastis, tapi belum dapat dipastikan GP22 lebih buruk dari GP21.
"Mereka adalah dua tipe mesin yang berbeda, tipe motor. Jadi, Anda perlu sedikit mengubah sesuatu pada gaya berkendara Anda, dan pada beberapa hari ini saya berkonsentrasi melakukannya, dan akhirnya saya memahami lebih baik bagaimana melakukanya pada hari terakhir," ujar Bagnaia, dikutip dari Crash.net, Selasa (15/2/2022).
Bagnaia menambahkan, banyak lap yang dilakukannya pada pengetesan ini. Untuk memahami motornya, pebalap asal Italia tersebut bahkan sampai melahap 210 lap.
"Akhirnya, saya menemukan cara bisa kencang dengan motor ini hanya untuk satu lap. Untuk kecepatan, motor ini oke, tapi saya sedikit kesulitan untuk melakukan time attack. Jadi, saya senang hari ini sudah sedikit lebih jelas, sedikit lebih mudah," kata Bagnaia.
Menurutnya, karakter GP22 saat ini kurang lebih sama seperti GP21, mulai dari pengeremannya, perilaku motor saat masuk tikungan, dan kemampuan akselerasinya.
Untuk seri pertama di Qatar yang akan digelar dalam waktu dekat ini, Bagnaia mengaku tidak tahu siapa yang akan menjadi rival paling sulit dikalahkan.
"Tapi, sepertinya Honda sudah melakukan pekerjaan yang bagus, Suzuki juga, Aprilia juga, dan kami. Saya merasa luar biasa, tapi saya yakin saya bukan satu-satunya, ada banyak. Bagi saya, saya bukan yang jadi favorit, karena saya tidak menang tahun lalu, Fabio menang," ujar Bagnaia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.