JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mempercepat transisi kendaraan konvensional menjadi tenaga listrik, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi karya Sumadi, mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk turut membantu.
Menurut Budi, kendaraan listrik jauh lebih ramah lingkungan dan penggunaannya secara massal jadi salah satu upaya menurunkan emisi karbon di bidang transportasi, yang dinilai signifikan mengatasi masalah perubahan iklim dan pemanasan global.
"Bicara tentang penanganan perubahan iklim, penurunan emisi (dekarbonisasi) sektor transportasi merupakan salah satu hal yang paling signifikan yang harus dilakukan," ucap Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Hasil Survei, Daihatsu Bilang Masyarakat Belum Siap Menerima Mobil Listrik
Menurut Budi, pemerintah berkomitmen melakukan penanganan perubahan iklim dan penurunan emisi pada sektor transportasi.
Sejumlah upaya telah dilakukan Kemenhub guna mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik.
Mulai dengan menyusun Peta Jalan Transformasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai Kendaraan Operasional Pemerintah dan Transportasi Umum, yang selanjutnya dapat dijadikan kebijakan pada instasi pemerintah.
"Kami di Kemenhub menindaklanjutinya dengan mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik secara massal di Indonesia melalui berbagai kebijakan turunannya," kata Budi.
Upaya lain yang juga telah dilakukan seperti pemberian insentif tarif uji tipe kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan melakukan touring dari Jakarta ke Jambi mengunakan kendaraan listrik pada 17 Januari lalu.
Baca juga: Cegah ODOL, Kemenhub Siapkan Alat Timbang di Jalan Tol
Motor listrik Java e-moto di GIIAS 2021
Budi mengatakan, ke depannya dengan semakin banyak pengguna kendaraan listrik maka akan diikuti pembangunan pembangkit listrik yang lebih bersih.
"Dengan demikian, tidak mengalihkan masalah emisi dari sektor transportasi ke pembangkit listrik," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.