JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudikan kendaraan memang sebuah keahlian yang bisa dilatih. Ketika sudah bisa, pengemudi juga harus paham beberapa aspek mengenai keselamatan, salah satunya mengenai pemilihan alas kaki.
Masih sering ditemui pengemudi yang menyetir memakai sandal jepit. Memang sandal jepit adalah alas kaki yang nyaman, sehingga menjadi pilihan beberapa orang. Namun, ketika menyetir menggunakan sandal jepit sebenarnya tidak aman dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, menyetir mobil menggunakan sandal jepit tidak disarankan karena berbahaya.
Baca juga: Cara Mengatasi Rem Blong Saat Mengemudi pada Mobil Manual
“Bahaya tersebut datang dari tidak fix-nya sandal terhadap telapak kaki. Karena tidak rapat maka mudah selip atau licin,” kata Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
Ketika sandal jepit selip, kaki berpotensi salah menginjak pedal, baik gas, rem atau kopling. Hal ini yang menjadi bahaya di jalan raya, pengemudi dan orang lain bisa jadi korbannya.
Selain itu, Sony menambahkan kalau sandal jepit bisa tersangkut di pedal. Sehingga ketika pengemudi bisa kesulitan ketika mau mengangkat kakinya dari pedal gas ke rem atau sebaliknya.
Baca juga: Rumor Honda Vario 160 Siap Meluncur Bulan Depan
"Alas sandal tersebut mudah mengganjal di pedal bawah, sehingga kalau nyangkut berpotensi bahaya. Sandal tersebut juga jadi lebih sering dilepas dan diletakan di dek dan mudah bergerak itu bisa mengganggu," ujar Sony.
Oleh karena itu, Sony mengingatkan para pengemudi untuk menggunakan alas kaki yang tertutup dan tidak longgar. Serta memiliki alas yang tipis dan lentur mengikuti lekuk tapak kaki saat berkendara.
"Alas yang baik itu yang fleksibel dan tipis mengikuti tapak kaki, sehingga tidak membuat telapak kaki kaku dan ragu-ragu,” ucap Sony.
“Pilihannya bebas, asal jangan yang tebal, semakin tebal maka semakin kecil sensitivitas telapak kaki terhadap pedal," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.