Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Mencampur BBM dengan Minyak Goreng pada Mesin Diesel Lawas

Kompas.com - 22/01/2022, 09:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial, beredar video seseorang sedang mencampurkan minyak goreng pada tangki bahan bakar minyak (BBM) Toyota Kijang lawas. Mobil tersebut diduga menggunakan mesin diesel.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @dwiachmadi96, terlihat Kijang lawas bermesin diesel tersebut diisi dengan minyak goreng sebelum mengisi solar di SPBU.

Baca juga: Ini Dampak Buruk Mobil Diesel Diisi Solar Kualitas Rendah

Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), minyak goreng memang bisa dijadikan bahan bakar untuk mesin diesel. Bahkan, minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) juga bisa digunakan untuk bahan bakar.

@dwiachmadi96 Kijang dg BBM Baru...#kijangdiesel #Minyakgoreng #kijangtiadaduanya #kijangkapsulcommunityindonesia #foryoupage ? suara asli - Group otomotif 1990

"Tapi, masalahnya adalah CPO mengental pada temperatur rendah. Dalam kondisi temperatur ruangan saja, sudah kental sekali. Artinya, sebelum digunakan harus dipanaskan. Jeleknya CPO adalah bersifat asam, jadi dia akan mengkorosi logam," ujar Tri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Tri menambahkan, kalau sudah diubah menjadi bentuk minyak goreng, maka relatif lebih aman dibandingkan CPO. Tapi, akan lebih bagus lagi kalau diubah lagi menjadi FAME (Fatty Acid Methyl Esters).

FAME sendiri merupakan molekul atau unsur nabati yang ada di dalam biodiesel.

Baca juga: Beda Spesifikasi Mesin Toyota Fortuner Diesel 2.800 cc dengan 2.400 cc

"Untuk penggunaan minyak goreng di kota besar tidak masalah. Tapi, jika di dataran tinggi yang temperaturnya rendah, maka minyak goreng akan mengalami pengentalan. Sehingga, mobilnya jadi tidak bisa dihidupkan," kata Tri.

Ilustrasi biodiesel B30esdm.go.id Ilustrasi biodiesel B30

"Tapi, banyak orang yang tidak tahu bahwa menggunakan minyak goreng ada dampaknya. Jika lama kelamaan digunakan, minyak goreng akan mengalami oksidasi," ujarnya.

Tri menjelaskan, minyak goreng tidak tahan terhadap oksidasi. Sehingga, ada kemungkinan terjadinya deposit atau endapan di ruang bakar.

"Kalau digunakan di common rail, takutnya filternya jadi lebih cepat tersumbat. Kalau di mobil-mobil lawas, saringannya tidak terlalu ketat, masih renggang," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau