JAKARTA, KOMPAS.com - Masuk 2022, krisis cip semikonduktor masih jadi masalah serius bagi industri otomotif yang belum rampung. Kelangkaan cip turut memberikan dampak terhambatnya produksi kendaraan bermotor di tahun ini.
Toyota menjadi salah satu produsen kendaraan roda empat yang ikut merasakan dampak negatif dari krisis ini. Toyota Motor Corporation terpaksa harus memangkas produksi pada Februari 2022 guna mengatasi kelangkaan tersebut.
Pabrikan Three Ovals ini akan memasang target produksi 700.000 unit kendaraan di Februari 2022, lebih rendah 150.000 unit dari target awal mereka untuk bulan tersebut.
Baca juga: Sah, Daihatsu Mulai Turunkan Harga Ayla dan Sigra
Diperkirakan, target produksi sebanyak 9 juta unit kendaraan di tahun fiskal April 2021 - Maret 2022 akan sulit dicapai dengan belum selesainya krisis ini.
Apabila ingin benar-benar mengejar target produksi 9 juta unit kendaraan di tahun fiskal ini, Toyota harus bisa memproduksi 1 juta unit pada Maret 2022.
"Capaian 9 juta unit akan sangat sulit," ujar Kazunari Kamakura, Executive Director of Toyota, menyitat Reuters, Jumat (21/1/2022).
Baca juga: Kecelakaan Truk di Rapak Balikpapan, Kenapa Sopir Tidak Buang Badan Truk ke Kiri?
Dikabarkan, Toyota juga akan menangguhkan operasi pada 11 jalur produksi di 8 pabriknya di Jepang mulai Februari mendatang.
Sejumlah model mobil yang diproduksi akan kena dampaknya, di antaranya Toyota GR Yaris, Corolla, RAV4, Harrier, Yaris Cross, dan mobil Lexus seperti UX hingga LS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.