Dual-Clutch Transmission (DCT) bisa dibilang merupakan salah satu girboks otomatis paling canggih dan kompleks untuk saat ini. Banyak diaplikasikan pabrikan untuk model-model performa tinggi lantaran karakteristik perpindahan minim delay. Hal ini membuat pengataran tenaga terasa seamless namun sekaligus tetap cekatan.
Baca juga: Setelah Bertahan, Akhirnya Suzuki Kerek Harga Ertiga dan XL7
Transmisi DCT merupakan transmisi manual yang mekanisme kerja pedal koplingnya diganti menjadi otomatis. DCT juga bisa dibilang transmisi manual yang diotomatiskan.
DCT memiliki dua kopling untuk dua set gigi berbeda. Satu untuk ganjil sementara satu untuk set genap. Lewat cara ini, komputer mampu menyiapkan gigi selanjutnya lebih dahulu untuk dipilih.
Akselerasi dapat dimaksimalkan sebab minim kehilangan momentum saat oper gigi. Transmisi jenis ini cocok digunakan untuk sportscar. Jika digunakan untuk mobil harian, hal ini mendukung kenyamanan lantaran transisi tidak akan terasa berjeda.
Namun walau gesit, akselerasi awal DCT akan terasa sedikit kasar dan seakan tergesa-gesa. Di samping itu, kompleksitas membuat biaya perbaikan begitu tinggi serta bobot komponen jauh lebih berat. Hak ini tentu saja akan membuat penggunanya repot dan membutuhkan biaya mahal jika tejadi kerusakan.
4. Automated Manual Transmission (AMT)
"AMT itu sebenarnya manual, cuma pas pindah gigi itu dia ngga usah injak kopling. Jadi ada mekanisme kaya sensor yang akan menggerakkan tekanan hidrolic yang menekan kopling," ucap Didi.
Konsep dasarnya memodifikasi transmisi manual sehingga dapat bekerja secara otomatis atau semi-otomatis tanpa kopling saja. Pekerjaan seperti menginjak kopling serta mengoper gigi akan diambil alih oleh komponen elektronik dan hidrolik.
Baca juga: Indikator Bensin Sudah E, Berapa Jauh Mobil Masih Bisa Melaju?
Namun kini, dengan adanya Dual-Clutch Transmission (DCT) yang lebih pintar, AMT tidak lagi dipilih merek-merek berkelas. Bukan berarti punah, beberapa produsen masih menyajikan opsi ini sebagai alternatif matic dengan biaya rendah. Seperti sistem Suzuki AGS (Automatic Gear Shift) pada Ignis dan Karimun.
Dibanding AT konvensional, jenis transmisi ini lebih hemat biaya serta berdimensi lebih kompak. Kendati begitu, kenyamanannya cenderung moderat sebab perpindahan antara gigi lambat dan kurang responsif. Seakan banyak menghela nafas seperti pada sistem otomatis mobil tua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.