Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Buruk Pengemudi Mobil Matik yang Dapat Merusak Transmisi

Kompas.com - 13/01/2022, 13:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi matik memang dikenal dengan kepraktisannya. Transmisi matik pada mobil mempermudah pengemudi karena tidak perlu lagi menginjak kopling dan mengganti gigi.

Oleh karena itu, beberapa orang saat ini memilih mobil dengan transmisi otomatis untuk jadi mobil pertamanya. Namun, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan oleh pengemudi mobil matik yang secara tidak sengaja dapat merusak komponen transmisi.

Baca juga: Polda Metro Jaya Resmi Buka Pendaftaran Balapan Liar, Ini Syaratnya

Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, ada beberapa hal atau kebiasaan mengemudi mobil matik yang berpotensi dapat merusak sistem transmisi.

"Kesalahan yang dapat merusak transmisi matik yang pertama itu memaksakan pindah gigi sebelum mobil berhenti. Misalnya dari D mau mundur, sebaiknya injak rem terlebih dahulu sampai mobil berhenti baru pindahkan ke gigi mundur," kata Didi kepada Kompas.com belum lama ini.

Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik Tombol pengunci atau release button di tuas transmisi matik

Kesalahan kedua yang dapat merusak transmisi mobil matik yakni menggeber mobil sebelum masuk ke posisi D.

Biasanya pengemudi menggeber mobil sebelum lampu hijau di posisi N, setelah rpm tinggi lalu dipindahkan ke posisi D dengan alasan agar mobil lebih cepat melaju. Kebiasaan ini akan merusak komponen transmisi pada mobil matik.

Ketiga, transmisi matik juga akan cepat rusak jika penggunaan gigi rendah atau L yang tidak tepat. Sebaiknya gunakan gigi L pada kebutuhan tertentu, misalnya untuk menajak atau turunan curam, selebihnya pakai gigi D.

Baca juga: Cara Gampang Merawat AC Mobil agar Tetap Dingin

Keempat, usahakan untuk tidak terlalu responsif pada saat memindahkan gigi. Terutama bagi mobil matik yang sudah menggunakan transmisi dengan fitur triptonic.

Jika penggunaanya terlalu agresif atau bahkan cenderung kasar, dapat mengakibatkan kampas kopling matik lebih cepat aus. Dampak lebih parahnya lagi dapat mengakibatkan umur transmisi matik menjadi lebih pendek.

Tuas transmisi CVT dan rem parkir elektris milik Mitsubishi Xpander terbaru.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tuas transmisi CVT dan rem parkir elektris milik Mitsubishi Xpander terbaru.

"Menggunakan paddle shift itu digunakan dengan wajar saja, jangan digunakan untuk performa atau tarik-tarikan yang nantinya malah merusak transmisi," ucap Didi.

Kelima, jangan menahan rem pada saat posisi gigi D terlalu lama. Hal tersebut akan mengakibatkan tuas transmisi cepat panas yang mengurangi performa transmisi matik. Sebaiknya gunakan gigi N pada saat berhenti di lampu merah.

Baca juga: Jangan Panik, Lakukan Ini bila Rem Mobil Blong

Keenam, kebiasaan terlambat mengganti oli transmisi juga merupakan kesalahan pengemudi yang dapat menyebabkan ransmisi mobil matik lebih cepat rusak.

Transmisi juga butuh pelumasan untuk menggerakkan komponen di dalamnya, jika tidak maka komponen transmisi akan cepat aus dan menyebabkan kerusakan.

Terakhir, jangan menderek atau mendorong mobil dengan cara yang salah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menderek mobil matik.

Cara yang aman salah satunya dengan mengangkat roda penggerak dan jangan sampai mendorong atau menarik dengan kecepatan lebih dari 40 kpj.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau