Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 13/01/2022, 11:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar kelanjutan relaksasi Pajak Pembelian atas Barang Mewah (PPnBM), rupanya sampai saat ini masih belum menemui titik terang.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih melakukan kajian terkait kebijakan perpanjangan diskon pajak untuk mobil baru yang sudah berakhir pada 31 Desember 2021.

Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu mengatakan, diskon pajak 100 persen tak boleh mencederai adanya kebijakan yang sudah dibangun lebih dulu terkait kendaraan emisi rendah.

"Ke depan apakah akan kita perpanjang? Maski kita kaji karena kita sudah tahu, karena kita sudah punya logika untuk mobil beremisi rendah," ucap Febrio mengutip MoneyKompas, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Knalpot Mobil Keluar Air, Normal atau Berbahaya?

Daihatsu Xenia model baru di GIIAS 2021.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Daihatsu Xenia model baru di GIIAS 2021.

Fabrio mengatakan, menjaga konsistensi membuat pengkajian perpanjangan relaksasi tak menemui titik temu. Hal tersebut lantaran, pemerintah telah memberikan diskon PPnBM 0 persen untuk mobil listrik berbasis baterai.

Dengan kondisi tersebut, diskon akan menjadi lebih rendah bila emisi atau gas buang yang dihasilkan mobil makin tinggi.

Selain itu, Febrio juga mejelaskan bila pemerintah ingin menarik investasi terkait kesiapan mobil listrik sebagai bagian transformasi ekonomi

"Kita harapkan adalah datangnya investasi untuk transformasi ekonomi. Itu jadi pertimbangan yang cukup serius, akan tetap kita terus pelajari bagaimana dampaknya," kata Febrio.

Baca juga: Mengenal Si Komo, Rescue Truck Evakuasi Kecelakaan di Jalan Tol

Namun di lain sisi, Febrio juga mengakui relaksasi PPnBM yang diberikan pada tahun lalu memberikan dampak positif dengan meningkatnya pembelian kendaraan, bahkan membuat pemulihan ekonomi yang lebih pasti.

Lexus UX 300eKOMPAS.com/GILANG SATRIA Lexus UX 300e

"Program kemarin sukses dan kita lihat sudah pulih sektor otomotifnya, dan itu tujuan kita. Kita tahu dampaknya positif. Ini masih terus kita kaji bersama K/L yang lain," lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke