JAKARTA, KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri, jalan tol menjadi salah satu kawasan yang rawan dengan kecelakaan lalu lintas. Jenis kendaraan yang terlibat pun beragam, tak sekadar mobil pribadi, truk barang juga cukup sering mengalami insiden.
Apalagi truk muatan yang statusnya Over Dimension Over Load alias ODOL. Lantaran memiliki dimensi yang tak sesuai regulasi serta mambawa barang melebihi daya tampungnya, truk menjadi mudah untuk mengalami kecelakaan lalu lintas.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio, penyebab kecelakaan yang terjadi di jalan tol tidak pernah tunggal.
Baca juga: Mobil Matik Mogok Jangan Diderek, Begini Cara Benarnya
Pada prinsipnya, insiden terjadi karena berbagai faktor yang saling terkait, dan ODOL diakui menjadi salah satu faktor yang berkontrubusi.
"Kecelakaan penyebabnya tidak pernah single, bisa karena pengelolanya, pengemudinya, kendaraanya semisal karena banyaknya kendaraan ODOL," ucap Agus mengutip dari KompasProperti, Selasa (11/1/2022).
Nah, dalam penanggulanggan kecelakaan di jalan tol yang melibatkan truk atau kendaraan berat lainnya, tentu tak bisa sembarangan. Selain tenaga ahli, juga dibutuhkan fasilitas yang memadai.
Salah satunya seperti rescue truck seperti yang dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dengan julukan "Komo". Sesuai namanya, rescue truk multiguna ini memiliki dimensi yang cukup besar.
Truk Jasa Marga yang diperuntukan untuk menangani kecelakaan ini juga dilengkapi dengan ragam fasilitas penunjang evakuasi. Sementara urusan kubikasi mesin bervariasi, bila menggunakan basis Iveco atau Man Truck, rata-rata di atas 12.000 cc.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Wacana Pakai Roof Box Bisa Kena Tilang, Ini Tanggapan Komunitas
Contoh untuk Komo yang menggunakan basis MAN Truk bermesin 12.400 cc serta sistem transmisi otomatis 16 kecepatan maju dan satu mundur.
Dari sisi kelengkapan untuk kebutuhan penanganan evakuasi, si "Komo" juga telah dilengkapi crane dengan kemampuan winch mencapai 20 ton.
Sementara untuk kapastiasnya mencapai 50 ton dengan kemampuan angkat samping serta belakang hingga 30 ton. Ada juga beberapa peralatan tambahan lain guna menunjang proses kerja seperti, APAR 6 kg, rantai 2,5 ton, rantai 10 ton, slink, dan lain sebagainya.
Dari sisi pengoperasian, si Komo yang memiliki kombinasi warna khas Jasa Marga dengan kelir putih, biru, dan kuning juga tidak sembarangan karena langsung "dijinakan" oleh tenaga profesional yang telah memiliki keahlian khusus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.