Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Imbau Pengemudi Tidak Menggoyangkan Kendaraan Saat Isi BBM

Kompas.com - 12/01/2022, 16:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi pengemudi yang menggoyangkan mobil atau motor saat isi BBM di SPBU masih sering ditemui di beberapa tempat.

Pertamina pun angkat bicara mengenai fenomena ini, dan mulai memasang sejumlah rambu di sejumlah SPBU.

Rambu ini berguna untuk mengingatkan para pengemudi untuk menyudahi kebiasaan menggoyangkan mobil dan motor saat isi bensin, karena bisa menimbulkan kebakaran.

Baca juga: Polda Metro Jaya Resmi Buka Pendaftaran Balapan Liar, Ini Syaratnya

Imbauan Pertamina di sejumlah SPBU agar pengemudi tidak menggoyangkan mobil saat isi BBM.Dok. Pertamina Imbauan Pertamina di sejumlah SPBU agar pengemudi tidak menggoyangkan mobil saat isi BBM.

Eko Kristiawan, Unit Manager Communication Relation dan CSR Pertamina MOR III, mengatakan, kebakaran bisa terjadi karena gesekan ketika ujung nozel besi bertemu dengan ujung tangki.

Pada saat kedua titik beda muatan bertemu, maka terjadi gesekan listrik statis, sehingga memungkinkan adanya loncatan percikan api.

“Soal menggoyangkan mobil atau motor saat mengisi BBM memang tidak ada manfaat,” ujar Eko, kepada Kompas.com (12/1/2022).

Baca juga: Mobil Matik Mogok Jangan Diderek, Begini Cara Benarnya

Tangkapan layar video yang menampilkan seseorang tengah menggoyangkan mobilnya ketika sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM).FACEBOOK Tangkapan layar video yang menampilkan seseorang tengah menggoyangkan mobilnya ketika sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM).

“Dan juga tidak ada anjuran dari mana pun termasuk di buku manual kendaraan bermotor. BBM adalah zat cair yang akan mengisi seluruh bagian dari tangki,” kata dia.

Seperti diketahui, aksi menggoyangkan mobil sewaktu mengisi BBM kerap kali tertangkap kamera dan ramai di media sosial.

Biasanya mereka yang menggoyangkan mobil adalah sopir taksi atau sopir kendaraan niaga. Namun tak jarang juga dilakukan pengemudi mobil pribadi.

“Itu mungkin mitos dari masa lalu yang beberapa orang masih percaya, padahal logikanya tidak demikian,” ucap Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau