JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendorong penggunaan bahan bakar minyak yang lebih ramah lingkungan, Pemerintah berencana untuk melakukan penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite.
Meski demikian, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan, hingga saat ini tidak ada kebijakan penghapusan BBM jenis Pertalite.
Baca juga: Bocoran Yamaha XMAX Baru, Punya Tampang Mirip TMAX
"Tidak ada kebijakan hari ini yang untuk menghapuskan pertalite, itu tidak ada. Jadi ini kembali lagi kita ingin lebih ke edukasi masyarakat, karna nanti kita akan merasakan sama-sama manfaat dari program langit biru ini," kata Nicke di Istana Wapres seperti dikutip dari Kanal Youtube Wakil Presiden RI yang diunggah, Selasa (28/12/2021).
Ia menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang, maka direkomendasikan untuk penjualan BBM dengan research octane number (RON) 91.
Sementara Premium memiliki RON 88 dan Pertalite dengan RON 90. Sehingga secara bertahap masyarakat akan didorong untuk menggunakan jenis BBM yang ramah lingkungan dengan RON 91.
Program serupa juga sudah dilaksanakan oleh Pertamina pada pertengahan tahun 2020 yang mendorong masyarakat untuk mengganti bahan bakar dari premium ke pertalite.
Baca juga: Ducati Buka Pintu Untuk Valentino Rossi
"Mulai pertengahan tahun 2020, Pertamina atas izin Pemerintah sudah melakukan program "Langit Biru" yang mendorong masyarakat untuk membeli, Shifting dari premiun ke pertalite," ucapnya.
Dari program itu, dinilai kesadaran mayarakat untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan meningkat.
Meski demikian, untuk tahapan berikutnya Pertamina tidak akan serta merta menghapus Pertalite. Perseroan akan lebih melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penggunaan BBM ramah lingkungan dan lebih baik untuk mesin kendaraan.
"Jadi pertalite ini masih ada di pasar, tapi kami mendorong agar menggunakan yang lebih baik yakni pertamax," kata dia.
Baca juga: Bahaya, Jangan Menggelar Kasur di Kabin Mobil Saat Pergi Berlibur
Dengan adanya edukasi ke masyarakat, diharapkan nantinya masyarakat bisa memberikan kontribusi terhadap penurunan karbon di Indonesia dengan menggunakan bahan bakar minyak yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.