JAKARTA, KOMPAS.com – Skuter matik (skutik) saat ini memang menjadi salah satu motor yang sering ditemui di jalan. Cara pengoperasiannya pun tergolong mudah, pengendara tidak perlu ganti gigi ataupun tarik kopling.
Walaupun begitu, dalam sistem penggerak skutik dengan CVT, tetap ada kopling di dalamnya. Layaknya suku cadang lain, kopling pada skutik juga punya usia pakai atau bisa aus seiring berjalannya waktu.
Salah satu hal yang bisa memengaruhi usia pakai dari kopling skutik ini adalah cara berkendara. Ada kebiasaan yang bisa menyebabkan kampas kopling skutik jadi lebih cepat aus daripada yang seharusnya.
Baca juga: Harga All New Honda BR-V Resmi Naik Rp 3 Juta per Januari 2022
“Kebiasaan pengendara tarik gas sambil ngerem juga yang membuat kampas kopling cepat aus,” ucap Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor kepada Kompas.com, belum lama ini.
Seharusnya, ketika memang mau mengerem, gas jangan sambil ditarik. Hal ini membuat kopling tetap berputar tetap motor tidak berjalan. Efek dari kampas kopling yang aus tadi di skutik adalah v-belt yang jadi sering selip.
Ketika v-belt selip, pengendara jadi merasakan tarikan motor yang ‘ngeden’. Jadi ketika gas ditarik penuh, motor tidak melaju dengan cepat.
Baca juga: Ini Kendaraan yang Dapat Pelat Nomor Warna Putih di Tahap Awal
Pengecekan kampas kopling sudah aus apa belum biasanya dilakukan secara rutin setiap 8.000 km. Selain kampas rem yang dicek, Endro mengatakan kalau roller dan van belt juga turut diperiksa kondisinya.
Untuk pemakaian yang wajar, kampas kopling skutik bisa digunakan sampai 24.000 km sampai 35.000 km. Namun kembali lagi ke pengendara motornya, apakah memiliki kebiasaan kurang baik tadi atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.