JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan tunggal melibatkan Toyota Fortuner tercebur ke dalam kolam Bundaran Patung Kuda pada pagi hari ini, Minggu (26/12/2021).
Dilansir dari Instagram @tmcpoldametro, kecelakaan mobil tunggal (out of control) telah dievakuasi.
"Penyebab (kecelakaan) ban sudah kedaluwarsa atau tipis, dan pengemudi sedikit mengantuk," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, kepada Kompas.com (26/12/2021).
Baca juga: Tarif Baru Bus AKAP PO Primajasa Jurusan Jakarta-Bandung
Lihat postingan ini di Instagram
Terpantau dari foto-foto yang beredar di media sosial, bahwa mobil yang mengalami kecelakaan merupakan Fortuner generasi pertama yang melakukan facelift kedua. SUV ini beredar di pasaran pada 2011-2015.
Dari yang terlihat secara kasat mata, kerusakan umumnya terjadi pada bumper depan yang terlepas, termasuk juga gril depan.
Kemudian ban depan sebelah kanan juga kempis, hingga membuat pelek langsung bersentuhan dengan jalan.
Baca juga: Intip Garasi Motor Tua Milik Kolektor Asal Sukoharjo
Lihat postingan ini di Instagram
Bukan hanya itu, foot step di bagian bawah juga terlihat rusak lantaran menghajar pembatas kolam. Sementara itu kondisi interior juga belum diketahui secara pasti.
Kejadian mobil tercemplung di Bundaran Patung Kuda kawasan Monas bukan kali ini terjadi. Umumnya, insiden terjadi pada pagi hari atau dini hari yang disebabkan karena mengantuk atau kelelahan.
Terkait kejadian tersebut, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pada saat mengantuk, respons otak akan melambat sehingga reflek indera pengemudi juga akan terhambat.
Baca juga: Ini Dia Mobil dengan Odometer Paling Banyak di Dunia
“Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Kalau memang dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman,” ucap Jusri, kepada Kompas.com belum lama ini.
Jusri juga mengatakan, agar bisa lebih forkus dalam mengemudi, pengemudi harus memastikan kondisi kendaraan yang dikemudikannya dalam keadaan baik.
Selain itu, pengemudi juga harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengantuk atau berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Baca juga: Intip Koleksi Motor Bintang Matrix Keanu Reeves
Untuk masalah mengantuk, menurut Jusri tidak ada obatnya selain tidur atau beristirahat. Sebab jika berkendara dalam kondisi mengantuk, kemampuan kognitif akan sangat menurun.
“Apalagi konteksnya dalam kecepatan tinggi, kadang-kadang mereka berkendara tanpa sadar bahaya di depannya sendiri,” kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.