Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2021, 19:31 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan komponen penting pada mobil untuk menunjang berbagai aspek. Bukan hanya sebagai alat penggerak, tapi juga berfungsi sebagai penunjang performa, handling, kenyamanan, dan menahan beban kendaraan.

Salah satu perawatan yang dapat dilakukan untuk menjaga performa ban, yakni dengan menjaga tekanan udara. Tekanannya harus sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

Baca juga: Ban Mobil Pecah Usai Hantam Lubang di Jalan Tol, Bisa Minta Ganti Rugi

Hal ini untuk menjaga agar kondisi ban tetap bagus dan usia juga lebih lama. Hanya saja, kadang banyak pemilik kendaraan yang kurang peduli terhadap kondisi ini.

Masih ada pengemudi yang membiarkan ban kurang tekanan udara dan masih dikendarai. Padahal ban yang tekanan udaranya tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan bisa berdampak pada kondisi dari ban itu sendiri.

Tebel tekanan angin pada mobilStanly/Otomania Tebel tekanan angin pada mobil

On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal menjelaskan, ban yang dalam kondisi kekurangan udara dan terus digunakan bisa membuat ban lebih cepat rusak.

“Kondisi kerusakan paling buruk pada ban adalah disebabkan karena kurangnya tekanan udara. Kurangnya udara pada ban sama juga dengan beban yang berlebihan,” kata Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Belajar dari Kasus Fortuner, Jangan Abai Konsentrasi Saat Berkendara

Ada beberapa kerugian yang akan ditimbulkan jika ban mobil kurang tekanan. Efek negatif tersebuta antara lain handling akan menjadi semakin berat, daya cengkeram ban berkurang, serta respons ban juga menjadi lebih lambat.

“Selain itu, efek lainnya seperti daya pengereman ban juga akan menurun. Baik dalam kondisi jalan basah maupun kering, stabilitas juga akan berkurang dan lebih berpotensi terjadinya gejala aquaplaning,” ucap Zulpata.

Ilustrasi tekanan angin banKOMPAS.com/Ruly Ilustrasi tekanan angin ban

Untuk itu, pemilik kendaraan disarankan untuk memperhatikan tekana udara pada ban baik saat kendaraan digunakan atau pun tidak.

“Kalau ban kempis masih dijalankan terus menerus apalagi dengan kecepatan tinggi, akan mudah terjadi kebocoran pada ban,” kata dia.

Baca juga: Bos Yamaha MotoGP Ungkap Insiden di Balik Pemecatan Vinales

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com