JAKARTA, KOMPAS.com – Bus merupakan salah satu moda transportasi yang masih diminati di Indonesia. Penampilan bus juga menjadi pertimbangan penumpang yang mau menaikinya.
Salah satu penunjang penampilan bus selain bodinya adalah pelek bus. Dalam kondisi standar pabrikan, pelek yang digunakan oleh sasis bus terbuat dari besi. Selain itu, tampilan pelek juga standar, tidak terlalu menarik perhatian.
Salah satu cara yang cukup mudah dilakukan adalah dengan memasang dop. Biasanya, setiap karoseri memiliki desain dopnya masing-masing. Namun ada juga dop pelek bus yang dijual sebagai aksesori terpisah.
Baca juga: Jika Kia Niro Masuk Indonesia, Siap Tantang 4 Model Sekaligus
Design Development Karoseri New Armada Deddy Hermawan mengatakan, dop pelek bisa mengubah karakter bus menjadi elegan atau sporty. Namun memasang dop pelek pada bus harus ada beberapa hal yang diperhatikan.
“Perhatikan bracketnya, harus mampu terpasang dengan cukup aman sehingga tidak mudah terlepas sewaktu dalam perjalanan,” ucap Deddy kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jika dop pelek terlepas, tentu bisa membahayakan pengguna jalan lain, apalagi jika terbuat dari bahan aluminium. Selain itu, desain pelek juga harus diperhatikan, salah satunya adalah memiliki ventilasi udara yang baik.
Baca juga: Tarif Resmi Tol Ruas Serang-Rangkasbitung Mulai 2 Desember 2021
“Bentuk dan besaran lubang dop pelek juga patut diperhatikan. Apabila terlalu kecil, sewaktu pengereman, pembuangan panas dari kampas dan tromol akan terhambat,” kata Deddy.
Jika pembuangan panas kurang maksimal, efeknya yaitu sistem pengereman dapat mengalami kendala. Tentu saja hal ini harus dihindari, jangan sampai karena ingin gaya malah menyepelekan keselamatan di jalan raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.