JAKARTA, KOMPAS.com – Kaca model geser masih bisa ditemui pada bus, terutama di sisi pengemudi. Sedangkan untuk kaca lainnya, biasanya tidak bisa digeser, apalagi yang kabinnya sudah menggunakan AC.
Model kaca geser di sisi pengemudi memang masih diperlukan untuk pengemudi membayar tol, atau untuk mengeluarkan asap rokok. Jika dilihat, model kaca geser ini tetap ada walaupun terlihat ketinggalan zaman.
Jika melihat mobil penumpang, model kacanya sudah membuka ke bawah, baik memakai engkol (manual) maupun power window yang otomatis. Lalu kenapa bus masih memilih untuk memakai kaca model geser?
Baca juga: Mobil Listrik Suzuki Meluncur 2025, Harga Mulai Rp 127 Jutaan
Deddy Hermawan, Development Design Karoseri New Armada mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan kaca model geser masih setia digunakan pada bus, terutama di sisi pengemudi.
“Pertimbangan pertama yaitu kemudahan produksi dan assembly komponen. Kedua, kemudahan supply, karena untuk saat ini yang tersedia di pasaran adalah kaca geser,” ucap Deddy kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Lorenzo Jawab Tantangan Rossi Balapan di Motor Ranch
Untuk saat ini, model kaca yang turun ke bawah masih belum tersedia di Indonesia, terutama untuk bus. Selain itu, jika digunakan juga akan memiliki mekanisme yang lebih banyak, jadi agak merepotkan.
“Namun yang lebih utama adalah fungsinya, bukaan jendela di sopir lebih kepada akses, misalnya untuk bayar tol dan lainnya. Jadi bukaan kacanya tidak perlu sebesar kaca roll mobil penumpang pada umumnya,” kata Deddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.