JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapat net zero emission (emisi nol bersih/nol emisi karbon/karbon netral) paling lambat 2060.
Demi menjalankan misi tersebut, Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu bersama merumuskan langkah pengedalian perubahan iklim yang konsisten dan berkelanjutan.
Baca juga: Catat, Ini Biaya Uji Emisi Mobil dan Motor di Jakarta
Maka dari itu, Pemerintah berencana untuk menjadikan kenadaraan di Indonesia ramah lingkungan dengan menggunakan kendaraan listrik termasuk bus.
Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Kemenhub, M.Risal Wasal mengatakan, Indonesia saat ini sedang mempersiapkan untuk perubahan dari kendaraan konvensional ke kendaraan dengan menggunakan tenaga listrik.
"Kami sudah menyiapkan roadmap dari 2019 sampai dengan 2030. Indonesia sudah mempersiapkan perubahan (Konvensional ke listrik) dari mobil pribadi sampai dengan bus dimulai dari pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah," kata Risal dalam seminar daring berjudul Electric Mobility: Future Indonesia Toward Zero Emission Buses In The Cities, Kamis (28/10/2021).
Perubahan yang akan dilakukan oleh pemerintah mulai dari angkutan umum seperti MRT, angkutan umum bandara, dan juga angkutan di lokasi pariwisata.
Baca juga: Orang Ini Beruntung Dapat Helm Rossi di GP Misano Kedua
"Kami dalam proses mempebaiki layanan angkutan umum, dengan prioritas dari perkotaan, bandara, pariwisata, dan antar kota dengan program "Buy The Service" kita berharap kejayaan angkutan umum masal bisa kita wujuddkan kembali, " kata dia.
Perubahan transportasi umum untuk menggunakan kendaraan listrik akan dimulai dari bus Transjakarta. Staf Ahli Direksi PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta Bayu Purbo menjelaskan, Implementasi perubahan armada Transjakarta menjadi bus listrik dilakukan dengan 3 tahapan di tahun 2021.
Tahapan tersebut yakni masa percobaan atau trial berdurasi 3 bulan untuk pembuatan bus dan modelnya, menentukan spesifikasi bus, dan sertifikasi. Tahapan selanjutnya, menurut Bayu, adalah pilot project 100 bus listrik dengan tipe low entry pada 2021.
"Implementasi penuh pada 2024-2025 untuk mencapai 50 persen bus listrik Transjakarta," ucapnya.
Kemudian untuk target pada tahun 2030, transportasi umum bus Transjakarta ditargetkan sudah 100 persen menggunakan bus listrik. Ditanya mengenai berapa jumlah e-bus yang akan dioperasikan oleh Transjakarta, Bayu mengatakan akan siap 100 bus Desember tahun ini.
"Kami siap untuk mengoperasikan 100 unit yang akan kita mulai dari Desember 2021 sampai kuartal pertama tahun 2022," kata Bayu.
Implementasi angkutan massal perkotaan berbasis listrik di luar Transjakarta dimulai pada tahun 2021 di dua kota yakni Surabaya, Jawa Timur dan Bandung, Jawa Barat. Akan dibangun 1 koridor di Bandung dan 2 koridor di Surabaya.
Baca juga: Jadi Juara Dunia MotoGP, Quartararo Tolak Pakai Nomor Start 1
Kemudian akan ada pengembangan full BRT project dari 2021-2024, dilanjutkan dengan konversi dari bahan bakar minyak ke listrik untuk transportasi umum pada 2026 hingga 2027.
Lalu pada 2028 hingga 2029 rencananya akan diadakan intervensi bersama Pemerintah Daerah. Kementrian Perhubungan melakukan pendampingan bagi Pemda yang ingin mengembangkan e-mobility. Kemudian pada 2030 ditargetkan 90 persen angkutan massal sudah berbasis listrik di 34 Provinsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.