JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini truk trailer alami kecelakaan di Tol Banyumanik. Truk tersebut mundur ketika berhenti di tanjakan dan mengenai beberapa mobil di belakangnya.
Berdasarkan hasil wawancara Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan dengan sang pengemudi, terdapat satu hal yang mengejutkan. Ternyata pengemudi tadi baru mengemudikan truk trailer selama lima bulan.
“Sebelumnya, dia bawa Elf, SIMnya juga masih SIM B1. Mengemudikan truk trailer itu sangat berbeda dengan truk biasa,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Sah, Tilang Uji Emisi Mobil dan Motor di DKI Berlaku 13 November 2021
Pertama soal transmisinya, truk biasa hanya dilengkapi dengan transmisi 6 speed. Sedangkan truk trailer yang rata-rata tenaganya di atas 260 PS punya transmisi 9 speed yang terdiri dari gigi rendah (kura-kura) dan tinggi (kelinci).
“Gigi rendah itu untuk gigi 1 sampai 4, sedangkan gigi tinggi untuk 5 sampai 8. Cara memindahkannya pun beda-beda, ada yang model ditampar dan ada yang model klik,” ucap Wildan.
Selain itu, ada satu gigi lagi yang dinamakan gigi Crawler (C) yang berfungsi ketika truk trailer bertemu dengan kondisi jalan yang mendaki. Pengemudi harus tahu bagaimana cara menggunakannya, kalau salah, mesin bisa mati mendadak.
Baca juga: Hyundai Creta Wira-wiri dengan Stiker Kamuflase Peta Indonesia
“Untuk masuk ke gigi C, hampir mirip dengan ke gigi R (mundur), harus berhenti dan ke netral dulu, enggak bisa langsung karena bisa membuat mesin mati,” kata Wildan.
Selain soal gigi transmisi yang lebih banyak, sistem pengereman truk trailer juga berbeda. Rem pada truk trailer terbagi dua, rem untuk kepala truk dan satu lagi untuk trailernya. Makanya di bagian belakang truk pasti ada dua selang yang harus dihubungkan ke trailer.
“Yang satu untuk mengisi air tank trailer, satu lagi untuk mengatur relay pada brake chamber masing-masing roda, jangan sampai terbalik memasangnya,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.