Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Jadi Orang Tidak Beretika Saat di Jalan Raya

Kompas.com - 28/10/2021, 18:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi jalanan di Indonesia saat ini memang sudah ramai. Selain motor yang sudah banyak, pemilik mobil juga terus bertambah, membuat beberapa ruas jalan macet saat jam tertentu.

Sayangnya, ada saja pemilik mobil yang masih tidak terima kalau jalanan macet, mereka menyelak antrean.

Jadi ketika jalur lawan kosong, mereka langsung ambil jalur tersebut dan segera kembali masuk jalurnya saat ada mobil dari arah berlawanan.

Kelakuan pengemudi yang seperti tadi sebenarnya malah membuat kemacetan semakin parah. Hal ini dikarenakan dirinya yang mau cepat sendiri tapi malah menyusahkan dan menghalangi orang lain.

Baca juga: Bus Kuning Punya DHL Keluar Karoseri Laksana

Pengemudi Fortuner nekat lawan arahinstagram.com/polantasindonesia Pengemudi Fortuner nekat lawan arah

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi yang menyelak antrean saat macet bisa dibilang agresif dan tidak punya etika untuk tertib di jalan raya.

“Perlu diketahui, macet adalah bagian dari risiko yang harus ditanggung bersama. Tidak ada yang harus diprioritaskan, jadi gunakan etika agar tertib dan aman,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Saat jalanan macet, ada dua model pengemudi, pertama yang memberi kesempatan dan satu lagi yang mengambil kesempatan. Pengemudi yang mengambil kesempatan ini adalah yang kerap menyelak antrean, atau agresif.

Baca juga: Tahun Depan Mobil Listrik Wuling Meluncur di Indonesia

“Pengemudi yang suka mengambil kesempatan sebaiknya dijauhi dan dikasih ruang. Karena kalau dihambat kadang berujung konflik atau serempetan,” kata Sony.

Memang pengemudi yang tidak beretika ini bisa bikin jengkel dan ada perasaan tidak mau memberi ruang. Namun lebih lebih baik biarkan saja agar tidak konflik yang akhirnya membuat kemacetan semakin parah.

“Karena pengemudi tipe ini (agresif) jangan ditegur, bisa konflik. Kecelakaan aja belum tentu membuat mereka jera. Jadi kita harus lebih matang dalam berfikir,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau